SuaraSurakarta.id - Penambangan pasir di Sungai Bengawan Solo masih diminati banyak warga mengingat stok yang cukup melimpah.
Salah satu penambang yang masih eksis hingga saat ini adalah Sunardi (58). Dia sudah puluhan tahun menjadi penambang pasir di wilayah Kedungpit, Sragen.
Tentu saja, berbagai pengalaman dan cerita menarik pernah dia alami selama menambang. Salah satunya menemukan mayat manusia maupun tengkorak.
Pada era 1990-an saat belum ada tim Search and Rescue (SAR) yang bisa diandalkan untuk mengevakuasi temuan jasad manusia yang mengapung di Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Buang Limbah Alkohol ke Bengawan Solo, Dua Orang Ditetapkan Tersangka
Pernah sekali ada jasad yang dievakuasi warga, tapi tidak ada yang mengakui jasad itu sebagai anggota keluarganya.
“Akhirnya, warga malah harus mengeluarkan biaya lumayan besar untuk penguburan jenazah itu. Itu sebabnya kalau lihat jasad yang hanyut, biasanya saya biarkan. Saya hanya melapor ke warga lain,” ungkap Sunardi diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (22/9/2021).
Tidak hanya menemukan jasad mengapung, penambang pasir di Sungai Bengawan Solo itu juga kerap menemukan tulang belulang dan tengkorak manusia. Beberapa tengkorak manusia ia temukan saat mengeruk pasir di tepi sungai.
Sunardi menduga tulang belulang dan tengkorak manusia itu adalah korban tragedi pembantaian PKI pada 1965.
“Menurut cerita sesepuh, konon dulu banyak warga yang dibunuh dan dikubur di tepi bengawan. Mungkin itu tengkorak mereka,” paparnya.
Baca Juga: Duh! Jadi Masalah Tahunan, Ini Alasan Pelaku yang Buang Limbah Ciu ke Sungai Bengawan Solo
Tengkorak manusia juga pernah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sunardi saat mengeruk pasir di dasar Sungai Bengawan Solo.
Saat menyelami sungai untuk mengangkat pasir menuju sampan, Sunardi dikejutkan dengan sebuah benda menyerupai batu di cikrak yang menempel pada perutnya.
“Tadinya saya kira batu biasa, setelah diangkat dari air, ternyata benda itu adalah tengkorak manusia. Giginya masih utuh, posisinya seperti mau menggigit perut saya,” selorohnya.
Penambang pasir lain asal Desa Tanggan, Gesi, Sunarto (55) mengungkapkan pengalaman serupa saat menambang di Sungai Bengawan Solo. Sunarto juga pernah menemukan tengkorak manusia pada era 1990-an.
Ia tidak pernah berani membawa pergi tengkorak itu apalagi menjualnya kepada orang lain. Sunarto bercerita dulu ada temannya yang pernah menemukan tengkorak manusia dan menjualnya kepada orang lain. Harganya sekitar Rp30.000.
“Mungkin tengkorak itu mau dipakai untuk dunia pengobatan tradisional atau perdukunan. Tapi, setelah itu, teman saya malah jatuh sakit. Sejak saat itu dia tidak mau lagi menjual tengkorak manusia jika menemukannya lagi,” ujar Sunarto.
Berita Terkait
-
Yunan Helmi Gaet Waljinah dan Perkenalkan Lagu Bengawan Solo ke Generasi Muda
-
Warga Tambun Bekasi Geger, Ada Temuan Tengkorak Manusia Telentang Di Kawasan Grand Wisata
-
Hilang 3 Bulan, Iis Ditemukan Sudah Menjadi Tengkorak di Hutan
-
5 Arti Emoji Tengkorak, Jarang yang Tahu!
-
Instalasi Ribuan Makam dan Tengkorak di Peringatan 26 Tahun Reformasi
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga