SuaraSurakarta.id - Tanaman hias mendadak menjadi perbincangan publik. Hal itu karena warga Solo viral di media sosial setelah membeli tanaman hias dengan harga fantastis.
Pasutri asal Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, membeli tanaman hias jenis Monstera King Variegata dari lereng Gunung Lawu seharga Rp225 juta.
Petani sekaligus pedagang tanaman hias di Lereng Lawu Kabupaten Karanganyar pun mewanti-wanti pasutri tersebut terkait perubahan suhu.
Menyadur dari Solopos.com, Petani sekaligus pedagang tanaman hias dari Ngargoyoso, Dwi Haryanto, khawatir terkait perkembangbiakan monstera yang dibeli warga Solo tersebut.
Pasalnya, monstera itu dipindahkan dari suhu dingin Tawangmangu ke suhu Kota Solo. Menurut dia, Monstera harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Kemungkinan dipindah daerah panas itu perlu diperhatikan kelangsungan tongkol. Jangan sampai drop. Kalau dipindah kan harus adaptasi ke tempat baru, khawatir stres,” jelasnya, Rabu (15/9/2021).
Dwi menyebut Monstera King Variegata milik pasutri Solo itu istimewa. Menurut dia, Monstera yang dibudidayakan di Pulau Jawa jarang bisa tumbuh hingga bertongkol.
“Bisa seharga itu [Rp225 juta] berarti besar dan variegata bagus, White Tiger. Jarang di Jawa [Monstera White Tiger] sampai bertongkol. Itu jadi kebanggan sendiri. Untuk mencapai tongkol itu butuh perawatan lama, bisa lebih dari 3-4 tahun,” tutur Dwi.
Seperti diketahui warga Solo pembeli Monstera King Variegata itu adalah Sri Hastuti, 41. Tanaman yang dibeli Sri dari petani Lereng Lawu itu istimewa lantaran memiliki lima tongkol Satu tongkol bisa menghasilkan hingga seratus biji. Biji-biji tersebut bisa disemai agar tumbuh menjadi tanaman.
Baca Juga: Bikin Geleng Kepala, Tanaman Hias Jenis Monstera King Variegata Terjual Rp 225 Juta
Dwi mengungkapkan gampang-gampang susah mengembangbiakkan Monstera maupun tanaman hias lain jenis Philodendron dan Anthurium. Tanaman itu bisa tumbuh subur pada habitat yang cocok. Dwi menyebut hawa di lereng Gunung Lawu cocok untuk membudidayakan Monstera.
“Diletakkan di halaman asalkan lokasinya sejuk, dingin, dia bisa bertongkol. Dalam artian mudah mengindukkan. Tapi, kalau mengembangbiakkan dari biji belum pernah ada di Jateng. Ada itu di Batu, Malang. Yang di [Dusun] Mogol itu tongkol lima dan belum panen,” ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jadi Libur Sekolah Makin Asyik! Klaim Segera, Jangan Sampai Kehabisan
-
8 Jenis Mobil yang Paling Masuk Akal untuk Gaji UMR Ingin Punya Kendaraan Pribadi
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng