Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 02 September 2021 | 11:25 WIB
Siswa kelas IV SD Warga di Kecamatan Jebres, Solo menjalani sekolah tatap muka, Kamis (2/9/2021). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Semenjak pemerintah menurunkan PPKM Level III di Wilayah Kota Solo, sejumlah Sekolah Dasar (SD) akhirnya memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) lagi.

Salah satunya puluhan siswa kelas IV SD Warga di  Jalan Ir.Juanda Nomor 72, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kamis (2/9/2021).

Dari pantauan Suarasurakarta.id, mereka terlihat ceria mengikuti pembelajaran tatap muka setelah lebih setahun ini harus lewat online lantaran pandemi Covid-19.

Seperti yang dirasakan Daniel, salah satu siswa menceritakan senang dalam PTM ini. Sebab, setahun lebih dirinya tak bertemu teman-temannya untuk belajar bersama di sekolahan.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Aplikasi Buku Digitalku 4.0 Permudah Pembelajaran Anak Usia Dini

"Senang, rindu, pastinya. Kembali belajar tatap muka bersama teman dan Ibu Guru. Tambah semangat mas," ungkapnya.

Para siswa yang masuk pada hari pertama sekolah tatap muka itu diantar oleh para orangtuanya. Kembali ke sekolah, pancaran wajah gembira dan basuh rindu terpancar dari para siswa. 

"Ini pembelajaran tatap muka yang pertama di kelas VI. Yang kelas VI ini melanjutkan PTM yang baru Kelas V kemarin. Jadi seperti ini sudah kita lakukan 2 kali. Yang pertama simulasi sebelum PPKM dilakukan," ungkap Kepala SD Warga, Agus Triyono saat memantau PTM.

Sebelum melakukan PTM tersebut, Agus mengaku sudah mendapat info bahwa ada rapat dari dinas secara virtual.

"Dari rapat itu karena sudah di info Solo Level lll, akhirnya kami di ijinkan untuk melalukan PTM," tuturnya.

Baca Juga: Catat Lur! Besok Solo Mulai Gelar PTM, Gibran: Siswa Wajib Diantar Jemput Orang Tua

Agus juga mengungkapkan, bahwa persiapan PTM di SD Warga sendiri sudah matang. Pasalnya, hal ini sudah dilakukan sebelumnya sebagai bagian simulasi jika PTM benar-benar kembali dilakukan.

"Segala sesuatu dari guru hingga orang tua murid sudah paham mengenai SOP-nya. Karena kita persiapkan sebelumnya. Hari ini sudah sesuai rencana," kata Agus.

Meski demikian, proses belajar mengajar PTM tersebut dilakukan pihak sekolah hanya diikuti 50 persen siswa.

"Jadi ini kita lakukan secara bergantian. Saat ini ada 70 siswa yang mengikuti, sementara yang sebagian masih mengikuti belajar mengajar di rumah melalui virtual, besoknya bisa gantian," tegasnya.

Sementara orang tua siswa, Arneta, mengaku lebih setuju kembali sekolah tatap muka. Menurutnya, dibanding belajar mengajar di rumah, anaknya lebih senang saat di sekolah.

"Kalau di sekolah kan ketemu langsung dengan guru. Jadi dia tahu apa yang dimaksud guru. Kalau di rumah, kurang paham meskipun memang sudah dilakukan secara online," ungkapnya.

Kegiatan PTM di SD Warga ini, dilakukan secara prokes ketat. Dari siswa memasuki kawasan sekolah hingga saat berada di ruang kelas wajib cuci tangan, jaga jarak hingga di ruang kelas yang diberikan sekat pembatas setiap meja.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More