SuaraSurakarta.id - Patah hati memang pengalaman yang sangat pahit. Sampai saat ini belum ditemukan obat apa yang cocok untuk menyembuhkan hati seseorang yang sedang terluka.
Terlebih ketika pasanganmu tidak mendapat restu dari orang tua. Dipastikan seketika itu kamu hancur berkeping-keping dan hidupmu merasa hampa bagai taman tak berbunga.
Tak ayal tak banyak seseorang yang bisa melupakan mantan kekasihnya dengan mudah. Butuh waktu yang cukup lama agar seseorang benar-benar melupakan mantan kekasihnya tersebut.
Bahkan ada saja seseorang yang sudah menikah, tapi dia masih memiliki rasa cinta dan terus memikirkan mantannya. Lantas bagaimana hukum agama Islam bagi seseorang yang telah memiliki suami atau istri. Akan tetapi masih sering memikirkan mantan kekasihnya.
Baca Juga: Istri Ngambek 4 Hari Nikah Tak Kunjung Hamil, Ekspresi Suami Disprot
Dirangkum dari ungguhan video di channel youtube Al-Bahjah TV. Ada seorang wanita yang curhat ke Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya yang masih sering memikirkan mantan kekasih. Padahal wanita ini telah memiliki seorang suami.
Mendengar curhatan itu, Buya Yahya langsung mengingatkan kepada wanita itu agar berhati-hati dan sebaiknya segera melupakan mantan kekasihnya tersebut.
"Sisa cinta didalam hati anda kepada laki-laki itu (mantan kekasih) yang bukan suami anda itu ditumpangi oleh setan untuk merusak rumah tangga anda," ucap Buya Yahya.
"Kalau anda seorang yang beriman, harusnya bisa merubah sisa cinta itu kepada Allah dengan membuang secara halus perasaan itu karena anda harus sadar telah memiliki seorang suami," jelas Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menerangkan jangan sampai wanita itu terjebak oleh perangkap setan. Maka untuk membuang sisa perasaan cinta tersebut dengan memperbanyak ibadah.
Baca Juga: Viral Suami Salah Tingkah Vaksin Dilayani Istri, Cerita Aslinya Bikin Sedih
"Dan yang bisa menyelesaikan permasalahannya anda itu iman. Rasa takut anda kepada Allah. Anda berani membuang sisa perasaan itu, cinta Allah yang akan menghilangkan secara otomatis," tambahnya.
Jika wanita tersebut mampu melupakan mantan kekasih itu. Menurut Buya Yahya hal itu bagian dari jihad dan ganjarannya mendapatkan pahala dari Allah swt.
"Anda harus memutuskan komunikasi dan menghilangkan semuanya. Anda harus jihad. Mungkin ketika terlintas dipikiran anda tentang dia. Maka anda tepis astaghfirullah, pahala buat anda," tuturnya.
Diakui Buya Yahya melupakan mantan kekasih yang amat dicintainya memang sangat sulit. Meski demikian, seseorang yang telah memiliki seorang suami wajib berusaha untuk segera melupakan sang mantan.
"Disaat anda berjuang melupakan (mantan kekasih) anda mendapatkan dua pahala. Pahala pengabdian pada suami dan kedua pada Allah. Yang jelas anda tidak boleh kalah dengan hawa nafsu anda," pungkasnya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
Terkini
-
Respati Ardi Tegaskan Tak Tergiur Mitos Kursi Gubernur-Presiden, Fokus di Solo!
-
Senkom Mitra Polri Temui Gibran, Bahas Ketahanan Pangan hingga Teknologi Komunikasi
-
Kejari Karanganyar Kembali Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Alat Kesehatan
-
Tewaskan Satu Orang, Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Matesih Karanganyar
-
Ada Gank Santa Cruz Solo, Polda Jateng Petakan Ormas Diduga Terafiliasi Premanisme