SuaraSurakarta.id - Arisan online kini marak terjadi. Namun, keberadaannya malah meresahkan masyarakat.
Sejumlah arisan online dilaporkan abal -abal. Tak sedikiti orang menjadi korban penipuan berkedok arisan online, termasuk di Boyolali.
Menyadur dari Solopos.com, Polres Boyolali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan arisan online yang tidak jelas. Beberapa waktu terakhir Polres Boyolali mencatat ada laporan mengenai dua kasus penipuan dengan modus arisan online.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan kasus pertama adalah arisan online yang berkaitan dengan kasus di Salatiga. Sedangkan kasus kedua adalah yang terlapor di Polsek Karanggede, Kabupaten Boyolali pada Januari lalu.
“Jadi ada dua kejadian arisan online. Pertama kejadian di Salatiga dengan korbannya salah satunya di Boyolali. Kemudian kejadian kedua, ada kejadian yang diterima di Polsek Karanggede di bulan Januari,” kata dia saat ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Nogosari, Sabtu (29/8/2021).
Terlapor Berada di Luar Boyolali
Morry menjelaskan, pada Januari lalu ada laporan di Polsek Karanggede terkait kasus arisan online. Inisial pelapor adalah AY dan terlapor adalah SM. Dia menyebut untuk terlapor berdomisili di luar Boyolali.
“Kalau dari KTP, domisilinya di luar Boyolali. Tapi belum bisa sampaikan. Hanya, korbannya sudah melapor ke Polres Boyolali,” lanjut dia.
Dari kasus yang saat ini ditangani Polres Boyolali itu, terdata sudah ada 18 orang yang telah menjadi korban. Dia menyebut total kerugian di atas Rp100 juta.
Baca Juga: Museum Gempa Bumi Cepoko Sawit Boyolali, Gambaran Gempa Dahsyat Yogyakarta 2006
“Total kerugian sekitar Rp212.400.000. Cukup besar. Karena kasus ini belum ada proses pengembangan, sehingga kasus ini ditarik ke Polres Boyolali,” jelas Morry.
Dia mengatakan, beberapa hari lalu, sejumlah korban lain sudah mendatangi Polres Boyolali untuk melakukan pengaduan mengenai kasus tersebut.
“Kemarin para korban sudah datang ke Polres. Kami upayakan untuk maksimalkan pengungkapan kasus ini. Kami sedang mengumpulkan data, bukan hanya bukti dan nilai kerugian, tapi kami langsung melakukan pemberkasan untuk menguatkan penetapan tersangka dari pelakunya,” kata dia.
Dari kejadian itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengelola keuangan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini.
“Harap berhati-hati. Terutama dengan adanya kasus-kasus arisan online yang tidak ada kejelasan dan jaminan keamanannya. Ini sangat penting sebab di masa pandemi, rata-rata kita jarang keluar rumah dan lebih banyak menggunakan gadget. Ketika ada informasi yang belum pastinkebenarannya, atau informasi hoax, jangan dipercaya,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Ladang Cuan Baru Emak-emak Lumajang