SuaraSurakarta.id - Arisan online kini marak terjadi. Namun, keberadaannya malah meresahkan masyarakat.
Sejumlah arisan online dilaporkan abal -abal. Tak sedikiti orang menjadi korban penipuan berkedok arisan online, termasuk di Boyolali.
Menyadur dari Solopos.com, Polres Boyolali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan arisan online yang tidak jelas. Beberapa waktu terakhir Polres Boyolali mencatat ada laporan mengenai dua kasus penipuan dengan modus arisan online.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan kasus pertama adalah arisan online yang berkaitan dengan kasus di Salatiga. Sedangkan kasus kedua adalah yang terlapor di Polsek Karanggede, Kabupaten Boyolali pada Januari lalu.
Baca Juga: Museum Gempa Bumi Cepoko Sawit Boyolali, Gambaran Gempa Dahsyat Yogyakarta 2006
“Jadi ada dua kejadian arisan online. Pertama kejadian di Salatiga dengan korbannya salah satunya di Boyolali. Kemudian kejadian kedua, ada kejadian yang diterima di Polsek Karanggede di bulan Januari,” kata dia saat ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Nogosari, Sabtu (29/8/2021).
Terlapor Berada di Luar Boyolali
Morry menjelaskan, pada Januari lalu ada laporan di Polsek Karanggede terkait kasus arisan online. Inisial pelapor adalah AY dan terlapor adalah SM. Dia menyebut untuk terlapor berdomisili di luar Boyolali.
“Kalau dari KTP, domisilinya di luar Boyolali. Tapi belum bisa sampaikan. Hanya, korbannya sudah melapor ke Polres Boyolali,” lanjut dia.
Dari kasus yang saat ini ditangani Polres Boyolali itu, terdata sudah ada 18 orang yang telah menjadi korban. Dia menyebut total kerugian di atas Rp100 juta.
Baca Juga: Korban Dugaan Penipuan Arisan Online Lapor Polisi, Ngaku Rugi 78 Juta
“Total kerugian sekitar Rp212.400.000. Cukup besar. Karena kasus ini belum ada proses pengembangan, sehingga kasus ini ditarik ke Polres Boyolali,” jelas Morry.
Dia mengatakan, beberapa hari lalu, sejumlah korban lain sudah mendatangi Polres Boyolali untuk melakukan pengaduan mengenai kasus tersebut.
“Kemarin para korban sudah datang ke Polres. Kami upayakan untuk maksimalkan pengungkapan kasus ini. Kami sedang mengumpulkan data, bukan hanya bukti dan nilai kerugian, tapi kami langsung melakukan pemberkasan untuk menguatkan penetapan tersangka dari pelakunya,” kata dia.
Dari kejadian itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengelola keuangan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini.
“Harap berhati-hati. Terutama dengan adanya kasus-kasus arisan online yang tidak ada kejelasan dan jaminan keamanannya. Ini sangat penting sebab di masa pandemi, rata-rata kita jarang keluar rumah dan lebih banyak menggunakan gadget. Ketika ada informasi yang belum pastinkebenarannya, atau informasi hoax, jangan dipercaya,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton