Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 22 Agustus 2021 | 23:45 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraSurakarta.id - Nasib tragis menimpa seorang pemuda berinisial RAS (18). Warga Kecamatan Eromoko ditemukan meninggal dunia di dalam bus AKAP yang ditumpanginya saat perjalanan menuju ke Wonogiri Sabtu (21/8/2021).

Dari hasil rapid test antigen, pemuda itu diketahui terpapar corona.

“Yang bersangkutan meninggal dunia saat perjalanan, dari Jakarta tujuannya Wonogiri,” ungkap Kasihumas Polres Wonogiri, AKP Suwondo mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto Minggu (22/8/2021)

Dijelaskan, kejadian itu dilaporkan kepada pihak berwajib pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: 1 Korban Plafon Ambruk Mal Margo City Meninggal Dunia

Berdasarkan keterangan yang didapatkan, korban bersama saksi mata, HS (27), berangkat dari Jakarta menuju Wonogiri pada Jumat (20/8/2021) pukul 17.00 WIB dengan menggunakan salah satu armada bus AKAP.

“Korban diketahui meninggal dunia sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, bus masuk di Jalan Tol Salatiga,” ujarnya.

Dikatakan, ketika mengetahui pemuda yang masih satu kecamatan dengan saksi itu meninggal, spontan saksi terkejut.

Seketika, kejadian itu langsung dilaporkan kepada kru bus. Setibanya di garasi bus, kejadian itu dilaporkan kepada Polsek Wonogiri Kota.

Selanjutnya, petugas puskesmas dan Tim Inafis Polres Wonogiri segera mendatangi TKP. Pemeriksaan dilakukan dengan standar protokol kesehatan.

Baca Juga: Ugal-ugalan, Bus Sugeng Rahayu Hantam Mobil Pikap Pengangkut Sayur hingga Sopir Terpental

Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. Namun, berdasarkan hasil tes swab antigen, korban diketahui positif corona.

“Dari kepolisian langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait, jadi dipastikan penanganan selanjutnya sesuai dengan SOP,” kata dia.

Suwondo menghimbau masyarakat untuk bisa menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini masih dalam kondisi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Semisal keluar rumah wajib menerapkan protokol kesehatan. Jangan kendor, bersama kita bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Sumber: Timlo.net

Load More