SuaraSurakarta.id - Sejumlah dalang asal Kabupaten Boyolali datang ke Solo dengan tujuan menjual wayang yang selama ini dimainkan dalam pagelaran wayang kulit.
Para dalang itu adalah Ki Subarno, Ki Joko Sunarno, dan Ki Joko Sartono. Semuanya merupakan dalang papan atas asal Kota Susu.
Tak hanya itu, mereka juga mengajak seorang dalang kondang asal Yogyakarta yakni Ki Bambang Wiji Nugroho.
Para dalang tersebut terpaksa menjual wayang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hal itu lantaran adanya penerapan PPKM yang membuat mereka tidak bisa pentas lagi.
Ki Bambang Wiji Nugroho menyampaikan, para dalang ini selama dua tahun terakhir tidak mendapat izin untuk pentas.
"Karena kita seniman-seniman sudah dua tahun ini tidak mendapatkan izin untuk pentas. Sedangkan kami mau usaha lain sudah sangat sulit," ucapnya saat ditemui di Jalan Basuki Rahmat Solo, Sabtu (21/8/2021).
Dia mengaku, kesulitan bila beralih profesi lain, misalnya berjualan atau wirausaha.
"Untuk yang sudah profesional (wirausahawan,) ini sekarang kan sulit juga. Apalagi kita seniman mau pindah profesi," terangnya.
Adik dari almarhum dalang kondang Ki Seno Nugroho itu menyebut, dengan terpaksa dia bersama dalang lain menjual wayang.
Baca Juga: Dalang Pantang Melajang, Kisah Ki Manteb 8 Kali Menikah Tanpa Poligami
"Terpaksa kami harus menjual wayang atau apapun yang bisa kami jual untuk menyambung hidup saja. Karena memang sangat sulit untuk saat ini," ungkapnya.
Selain menjual sejumlah wayang kulitnya, mereka juga melelang sejumlah properti pesinden. Masing-masing dirinya jual dengan harga antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Sebelumnya, mereka mendatangi Pasar Triwindu, namun karena tak mendapatkan izin akhirnya pindah ke Pasar Klithikan Notoharjo.
Salah satu yang ikut rombongan, Lorsa mengungkapkan, dirinya diberi wayang oleh dalang Ki Gondho Wartoyo.
"Ini saya diberi wayang oleh dalang Wartoyo. Berhubung tidak bisa menggunakan ya saya jual untuk beli beras," jelasnya.
Dia menawarkan tokoh wayang kulit tokoh Sengkuni dengan harga Rp 500 ribu kepada pengunjung maupun pedagang di Pasar Klithikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025