Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 15:29 WIB
Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

SuaraSurakarta.id - Warga Afghanistan begitu takut dengan para militan Taliban. Mereka takut disiksa seperti yang dulu.

Kesaksian tentara inggris, seorang warga Afghanistan rela menyerahkan anak-anaknya kepada tentara asing. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan anak-anaknya.

Menyadur dari Terkini.id, ibu-ibu Afghanistan melempar bayi ke pagar bandara, tentara Inggris: kami menangis, mereka dipukuli Taliban! Sejumlah wanita, terdiri dari ibu-ibu di Afghanistan rela memanjat tembok berduri bandara guna menyerahkan bayi mereka ke para tentara negara asing yang berjaga di sana.

Kumpulan ibu tersebut takut dan khawatir lantaran Taliban terus memukuli mereka saat berupaya kabur dari Afghanistan.

Baca Juga: Dinilai Negara Besar, Taliban Sambut Cina Bangun Afghanistan Kembali

Pemandangan menyedihkan itu masih melekat di benak para tentara Inggris yang bertugas di Afghanistan. Mereka bahkan mengaku tidak kuasa menahan tangis ketika mengingat kejadian-kejadian tersebut.

“Para ibu itu putus asa. Mereka dipukuli Taliban. Mereka berteriak, ‘Selamatkan bayi saya,’ dan melemparkan bayi mereka ke arah kami. Beberapa bayi jatuh ke kawat berduri,” ujar salah seoang tentara Inggris kepada The Independent.

Ia kemudian berkata, “Yang terjadi sangat memilukan. Pada malam hari, tidak ada satu pun di antara kami yang tidak menangis.”

Baron. Di sana, Inggris membuka posko bagi warga Afghanistan yang meminta bantuan evakuasi.

Sejumlah negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), juga membuka posko penampungan warga Afghanistan yang meminta bantuan di sekitar area hotel tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Murka Afghanistan Dikuasai Taliban, Tuding Ashraf Ghani Biang Keroknya

Taliban

Di sepanjang jalan dari posko-posko tersebut menuju bandara, para anggota Taliban berjaga sambil menenteng senapan AK-47. Mereka memastikan semua warga yang lewat sudah memiliki persyaratan lengkap. Di sanalah pemukulan kerap terjadi.

Kadang kala, para anggota Taliban itu melempar tatapan bengis ke arah tentara Inggris. Namun, menurut salah satu tentara Inggris, tidak ada insiden berarti antara mereka dan Taliban.

Peristiwa pemukulan para warga Afghanistan ini juga sampai ke telinga pemerintah Amerika Serikat. Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan mengaku akan mengontak Taliban. Pasalnya, kelompok itu sudah berjanji bakal menjaga keamanan para warga yang hendak dievakuasi.

“Kami memantau ketat semuanya dan sangat fokus agar Taliban benar-benar memegang janjinya,” imbuh Sullivan, sebagaimana dilansir dari The Guardian via CNNIndonesia, Jumat 20 Agustus 2021.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki spontan mengeluarkan ancaman jika sampai Taliban tidak memenuhi janjinya.

“Konsekuensinya adalah penggunaan kekuatan militer AS. Kami sudah menegaskan itu!” tegasnya.

Kendati demikian, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS Rina Amiri menganggap Negeri Paman Sam tidak cukup berupaya untuk menjamin
keselamatan warga Afghanistan, terutama para wanita.

“Tempat paling berbahaya di Afghanistan saat ini adalah bandara Kabul. Sangat menjengkelkan AS dan komunitas internasional menempatkan para wanita di posisi harus membahayakan, tidak hanya nyawa mereka tetapi juga anak-anak dan keluarganya demi menyelamatkan diri,” ungkap Amiri kepada The New York Times. 

Load More