Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 18 Agustus 2021 | 08:29 WIB
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

SuaraSurakarta.id - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa atau LKAB, Rudi S Kamri memberikan sindirian berkaitan dengan rencana Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin maju dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Tak tanggung-tanggung, Novel bahkan beberapa kali menyebut siap mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai pasangan presiden dan wakil presiden.

“Saya sangat mendukung bila ini terjadi. Artinya sudah sama-sama satu frekuensi, jadi, akan lebih baik begitu,” sindir Novel Bamukmin.

Seandainya gagal menang di kontestasi politik nasional, dia menyarankan keduanya mendirikan negara sendiri.

Baca Juga: Anies Sebut Positivity Rate COVID-19 di DKI Terus Menuju Ambang Aman

“Ya, kalau gagal, Mas Novel dan Anies ini bisa mendirikan negara sendiri. Jadi, Presiden Petamburan mungkin," ujarnya.

“Kalau mau buat pernyataan, tolong, lah, lihat situasinya. Novel ini, kan, dulu kayak apa ke pemerintah. Suka demo arogan juga,” tambah Rudi.

Sebelumnya, Novel mengatakan, semua warga negara Indonesia berhak mendapat kesempatan yang sama di Pilpres 2024 mendatang. Namun, satu permasalahannya, saat ini dia belum bergabung dengan partai manapun.

“Siap (maju sebagai cawapres mendampingi Anies). Karena hak warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih, dan dilindungi undang-undang,” ujarnya.

“Tentunya semua dengan izin Allah serta doa dan dukungan dari ulama dan umat islam, karena sejatinya negara ini merdeka dengan peran penuh ulama, tokoh dan umat dan peranan umat sudah bangkit di ABI (Aksi Bela Islam) 212,” lanjutnya.

Baca Juga: Anies Klaim Tingkat Keterpaparan Covid-19 DKI Makin Turun

Selain figur Anies, Novel mengaku siap jadi cawapres lantaran merasa terpanggil untuk menyelematkan bangsa Indonesia dari rezim yang menurutnya telah dikuasai pengkhianat yang tunduk pada asing dan aseng.

“Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila, sampai-sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi.”

“Dan negara ini sudah dikuasai para pengkhianat bangsa yang menjadi jongos para asing dan aseng sehingga negara ini harus diselamatkan,” urainya.

Sumber: Hops.id

Load More