SuaraSurakarta.id - Membaca Alquran menjadi kewajiban umat muslim. Hal itu sebagai tuntunan dalam menjalani kehidupan di Dunia.
Namun siapa sangka narapidana bertato di rutan Kota Solo ini sudah khatam membaca Alquran.
Ia adalah Fajar Pamungkas. Ia adalah salah satu warga binaan rutan solo yang menghirup udara bebeas setelah mendapat remisi pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menyadur dari Solopos.com, Fajar Pamungkas dan tiga rekannya sesama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) langsung bersujud syukur setelah keluar dari pintu Rutan Solo pada Selasa (17/8/2021).
Baca Juga: Terdakwa Mafia Tanah 45 Hektare di Tangerang Dituntut 3 Tahun Penjara
Pemuda bertato hingga ke wajah itu berhasil khatam Alquran selama menjalani masa hukuman di Rutan Solo karena terjerat kasus penganiayaan.
Fajar Pamungkas, kepada wartawan, mengatakan tak sanggup menahan air matanya setelah delapan bulan mendekam di Rutan Solo. Di dalam Rutan, ia memperoleh banyak pengalaman dalam hidupnya termasuk berhijrah.
“Awal masuk belum bisa baca Alquran, sekarang sudah lancar. Ramadan juga khatam membaca Alquran,” papar dia.
Dengan memakai kaus hitam bertuliskan Umar Bin Khatab, Fajar terus mengucap syukur di depan gerbang Rutan Solo. Ia sengaja tidak memberi kabar keluarganya di Karanganyar karena ingin membuat kejutan untuk keluarganya.
“Sengaja tidak memberi kabar, biar jadi surprise. Rencananya setelah ini mau berjualan saja,” papar dia.
Baca Juga: Jaksa KPK Tuntut Bos Tambang Samin Tan 3 Tahun Penjara
Sementara itu, Sugito, setelah bersujud langsung memeluk erat Kepala Rutan Solo, Urip Dharma Yoga. Sembari menangis, ia mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf. Ia berencana kembali bekerja sebagai sopirantarprovinsi.
“Saya banyak belajar di dalam rutan, belajar apa saja, dari bimbingan rohani hingga ketrampilan,” papar dia.
Menurutnya, banyak yang cerita yang ia dapat selama menjalani hukuman selama delapan tahun kasus penggelapan sepeda motor. Namun, cerita suka maupun duka di dalam rutan kalah dengan cerita kebahagiaan yakni kebebasan.
Kepala Rutan Solo, menasihati mereka untuk mengambil segela kebaikan yang diperoleh selama di rutan. Dalam peringatan hari kemerdekaan, empat orang WBP bebas setelah memperoleh remisi dan satu orang bebas murni.
“Harapan kami setelah keluar ini jangan sampai melanggar hukum lagi. Dengan bekal yang kami beri, mudah-mudahan bisa kembali ke masyarakat dengan positif,”kata Urip.
Urip menambahkan terdapat 150 narapidana lain yang mendapat remisi umum berupa pemotongan masa tahanan mulai dari satu bulan hingga enam bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta
-
Zakir Naik Dakwah di Solo: Ribuan Peserta Hadir dan Terbuka untuk Semua Agama
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal