Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 13:47 WIB
Para pekerja sedang menutup saluran air dalam proyek revitalisasi Pura Mangkunegaran. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Proyek revitalisasi Pura Mangkunegara yang tengah berjalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) ini untuk sementara dihentikan terlebih dahulu. 

Ini dilakukan untuk persiapan prosesi pemakaman Raja Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IX yang meninggal di Jakarta, Jumat (13/8/2021) pukul 02.30 WIB.

"Ini kita sedang persiapan. Tapi ini malah dibarengi adanya proyek revitalisasi dari Kemen PU PR, ini sementara kita berhentikan dulu," terang Plt Pengageng Kabupaten Mandrapura Pura Mangkunegara, Bupati Anom Supriyanto Waluyo, Jumat (13/8/2021).

Untuk galian-galian pembuatan saluran air yang sudah terlanjur dikeruk ditutup dulu semuanya. 

Baca Juga: Berita Duka Cita, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Meninggal Dunia

"Nanti tamu-tamu yang takziah ke sini, daripada gejeglong. Jadi ditutup dulu untuk keselamatan tamu yang datang," katanya. 

Bantuan revitalisasi Pura Mangkunegaran ini dengan anggaran dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 18 miliar. Anggaran miliaran tu dipergunakan untuk merenovasi bangunan Mangkunegaran. 

Itu akan meliputi bangunan Ndalem Ageng, Pringgitan, dan sebagian kecil Pendopo. Kemudian ada Ndalem Prangwedanan bagian utara, Rekso Pustoko dan Lansekap. 

Menurutnya, Raja Mangkunegara IX wafat di Jakarta tadi pukul 02.30 WIB. Jenazah akan dibawa ke Solo lewat perjalanan darat dan rencana sampai Solo sekitar pukul 15.00 WIB. 

"Beliau meninggal karena sudah sepuh bukan karena Covid-19. Punya penyakit jantung," ungkap dia.

Baca Juga: Wafat di Jakarta, Ini Profil Raja Keraton Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro IX

Mangkunegara IX akan dimakamkan di Astana Girilayu Matesih Karanganyar, Minggu (15/8/2021),

"Pemakamannya menunggu keputusan keluarga," sambungnya.

Sudah satu bulan ini Mangkunegara IX berada di Jakarta. Di sana bersama istrinya, untuk putra dan putrinya ada yang di Jakarta, ada juga di Solo.

"Beliau kan sudah gerah lama dan sepuh. Saat sakit di rumah, dokternya yang dipanggil ke rumah," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More