Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 10:04 WIB
Sejumlah karangan bunga dari kerabat maupun kolega sudah berada di komplek Pura Mangkunegaran, Jumat (13/8/2021). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Raja Keraton Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IX wafat di Jakarta, Jumat (13/8/2021) dini hari pukul 02.50 WIB.

Jenazah Mangkunagoro IX saat ini dibawa ke Solo melalui jalur darat. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Mangkunagoro IX dikabarkan mengalami serangan jantung di kediaman pribadinya di Ndalem Tirtayasa.

"Benar serangan jantung. Sempat mendapat perawatan di rumah sakit," ungkap Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro, Supriyanto Waluyo, Jumat (13/8/2021).

Dari pantauan Suarasurakarta.id, sejumlah karangan bunga dari kerabat maupun kolega sudah berada di komplek Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Berani Tolak Cinta Presiden Soekarno dan Sutan Syahrir, Ini Sosok Gusti Nurul

Selain karangan bunga, para abdi dalem juga terlihat sibuk tengah mempersiapkan kursi untuk kerabat dan kolega dan pelayat.

"Sekarang dalam perjalanan dibawa pulang ke Solo dari Jakarta. Pemakaman nanti menggunakan adat Mataram," tuturnya.

Sesuai adat istiadat Kraton, almarhum akan disemayamkan selama tiga hari di Pura Mangkunegaran sebelum di makamkan di pemakaman raja-raja Mangkunegaran di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar.

Dikutip dari laman puromangkunegaran.com, Mangkunagoro IX dilahirkan di Solo pada tanggal 18 Agustus 1951.

Dia adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkunagoro VIII. Pada masa remaja, Mangkunagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kirim 2 Sapi Kurban ke Kota Solo, Beratnya Bikin Geleng-geleng Lur!

KGPAA Mangkunagoro IX menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kota Solo.

Setelah Mangkunagoro VIII wafat tanggal 2 Agustus tahun 1987, kurang lebih satu tahun Pura Mangkunegaran tidak memiliki penguasa.

Bertepatan tanggal 4 umadilakhir 1920 atau 24 Januari 1988, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunagoro IX.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More