Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 04 Agustus 2021 | 12:08 WIB
Ilustrasi kecelakaan maut pengendara motor. [Antara]

SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut adu banteng antarsepeda motor terjadi di ruas Jalan Wonogiri-Sukoharjo tepatnya di simpang tiga Brumbung, Kaliancar, Selogiri, Selasa (3/8/2021) pkul 18.50 WIB.

Kecelakaan yang melibatkan Yamaha RX King dengan Honda Vario itu mengakibatkan satu orang tewas yakni remaja berinisial JA (18) warga Wonokarto, Kecamatan Wonogiri Kota.

Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat Honda Vario berplat nomor AD 2119 FO yang dikendarai AN (22) warga Sukoharjo berjalan dari arah selatan atau kota Wonogiri.

Setelah sampai di simpang tiga Brumbung, pengendara bermaksud belok ke kanan.

Baca Juga: Kepala Dilinggis saat Baru Bangun, Aksi Sadis Gogon Aniaya Mertuanya hingga Tewas

Nahas, dari arah berlawanan, muncul korban JA yang mengendarai Yamaha RX King berplat nomor AE 2312 PF.

Karena jarak yang sudah terlalu dekat, terjadi kecelakaan antara kedua kendaraan tersebut.

“Ya jadi adu banteng, kendaraan Vario mau belok kanan. Kedua sepeda motor rusak parah akibat kejadian itu,” ungkap Kanit Laka Polres Wonogiri, Ipda Broto Suwarno, Rabu (4/8/2021).

“Saat kejadian korban tidak sendirian. Ia memboncengkan VNH. Usianya 15 tahun,” tambah dia.

Korban meninggal dunia karena mengalami luka serius di bagian kepala. Korban meninggal setelah dirujuk ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Baca Juga: Warga Lampung Selatan Tewas Tersengat Listrik Jebakan TIkus yang Dibuatnya Sendiri

Sementara itu, pembonceng korban dan pengendara sepeda motor RX King saat ini menjalani perawatan di RSUD Wonogiri. Sebab keduanya juga mengalami luka di bagian kepala.

Atas kejadian itu, Broto mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengecek kelengkapan kendaraan sebelum mengemudi.

Lampu sein, rem dan lainnya, ungkap dia, harus dicek. Saat mau belok harus menengok kanan dan kiri.
“Tetap menjalankan prokes saat berkendara. Terlebih saat ini masih PPKM level 4 di Wonogiri. Kami imbau untuk tetap mengurangi mobilitas, keluar jika ada keperluan mendesak saja,” kata Broto.

Sumber: Solopos.com

Load More