Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 03 Agustus 2021 | 08:07 WIB
Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bersama sang pelatih, Eng Hian. [Humas PBSI]

SuaraSurakarta.id - Ganda putri bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mempertahankan tradisi medali emas kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Keduanya meraih supremasi tertinggi di multievent terbesar di dunia itu usai menjungkalkan unggulan kedua, Chen Qingchen/Jia Yifan di final nomor ganda putri bulu tangkis.

Bermain di Musashino Forest Sports Plaza, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menang dengan skor 21-19 dan 21-15. Itu adalah emas pertama pertama kali bagi ganda putri Merah Putih di multievent olahraga terbesar di dunia.

Keberhasilan dua Srikandi Indonesia meraih emas tentu saja tak bisa dilepaskan dari peran besar sang pelatih, Eng Hian. Pria asal Solo itu sukses memoles Greysia/Apriyani hingga menunjukkan performa top di Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Apriyani Rahayu Dapat Bonus Rumah dan Sapi di Kampung Halaman

Sebelum menjadi pelatih, karir Eng Hian sebagai pemain melejit pada 2003 hingga 2007. Saat itu dia sebagai ganda putra Indonesia yang berpasangan dengan sederet pemain ternama.

Semasa kariernya, Eng Hian berpasangan dengan Flandy Limpele. Sosoknya sempat menuai kontroversi setelah memilih untuk membela Inggris medio 2001-2003, meskipun pada akhirnya kembali ke Tanah Air.

Pada 2006-2007, Eng Hian kembali memulai meniti karier untuk Indonesia dan berkiprah di ajang nasional serta internasional bersama Rian Sukmawan. Meski begitu, tak banyak prestasi yang bisa ditorehan Eng Hian dan Rian, pasangan ini hanya mampu memberi gelar di Big Bos Ducth Open 2006 silam.

Prestasi terbaik Eng Hian yang ditorehkan untuk Indonesia adalah medali perunggu Olimpiade 2004 bersama Flandy Limpele. Sebelum menjadi pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian sempat menjadi pelatih tim Singapura. Ia pun mengklaim mampu mengangkat prestasi bulu tangksi negara tersebut.

Kemudian pada 2014, Eng Hian ditunjuk PBSI sebagai pelatih ganda putri Indonesia untuk Pelatnas Cipayung, tepatnya pada Maret. Tujuh tahun berjuang mengatasi permasalahan di nomor ganda putri Indonesia, buah manis hasil perjuangannya didapat di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: China Dominasi Perolehan Medali Bulutangkis Olimpiade Tokyo

Melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tangan dingin Eng Hian membawa sederet rekor yang dipecahkan ganda putri asuhannya. Eng Hian sukses membawa Greysia/Apriyani sebagai ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menembus semifinal, final, dan merengkuh medali emas di Olimpiade.

Profil singkat Eng Hian:

Nama Lengkap: Eng Hian

Tempat Tanggal Lahir: Solo, 17 Mei 1977

Profesi : Atlet bulu tangkis (pensiun), pelatih ganda putri (2014- Sekarang)

Tangan Dominan: Kanan

Prestasi sebagai Pemain:

– Medali Perunggu Ganda Putra Olimpiade 2004 bersama Flandy Limpele

– Gelar Juara Big Boss Dutch Open 2006 bersama Rian Sukmawan

Prestasi sebagai Pelatih:

– Medali Emas Asian Games 2014 (Greysia/Nitya)

– Gelar Juara French Open 2017 (Greysia/Apriyani)

– Gelar Juara India Open 2018 (Greysia/Apriyani)

– Medali Emas SEA Games 2019 (Greysia/Apriyani)

– Gelar Juara Thailand Open 2021 (Greysia/Apriyani)

– Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 (Greysia/Apryani)

Sumber: Solopos.com

Load More