SuaraSurakarta.id - Kasus ancaman verbal atau kekerasan terhadap tenaga kesehatan (nakes) marak terjadi. Salah satunya di RSUD Ngipang Kecematan Banjarsari Kota Solo.
Ancaman kekerasan terhadap nakes belakangan ini marak terjadi. Rata-rata kasusnya keluarga pasien tak terima dinyatakan terpapar Covid-19.
Dilansir dari Timlo.net, Satreskrim Polresta Solo masih mendalami kasus ancaman verbal terhadap tenaga kesehatan RSUD Ngipang, Kota Solo. Sejauh ini, kepolisian masih menunggu hasil gelar perkara untuk menentukan jeratal pasal yang akan disangkakan.
“Yang sudah kita panggil diantaranya korban yang diancam, kemudian saksi sekitar yang melihat kejadian tersebut,” terang Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, Selasa (27/7/2021).
Pihaknya bakal memanggil terduga pelaku ancaman verbal berinisial J. Namun pemeriksaan bakal dilakukan setelah hasil PCR dari J keluar.
“Kemarin yang bersangkutan kita beri kesempatan untuk menyelesaikan pemakaman istirnya. Kemudian yang bersangkutan harus swab dulu, setelah hasilnya negatif, baru kita lanjutkan untuk penyelidikan yang bersangkutan,” kata Djohan.
Sebelumnya, Kamis (22/7/2021) pekan lalu, pihak kepolsian mendapat laporan dari rumah sakit milik Pemkot Solo, bahwa salah satu tenaga kesehatan (Nakes)-nya mendapat ancaman dari keluarga pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, J juga membohongi salah satu driver ambulans. Dimana dia minta bantuan guna mengangkut jenasah sang istri dari rumahnya yang berada di Sawahan, Ngemplak, Boyolali ke Blora. J mengatakan kepada driver kalau status sang istri meninggal nonCovid.
Ketika driver dari Relawan Persatuan Driver Ambulace Solo Raya (PEDAS) tiba di sana, baru diketahui kalau ternyata sang istri meninggal karena Covid-19. Mengetahui hal tersebut, sang driver tidak berani mengakut jenasah istri J. Jenasah istri J sendiri akhirnya dimakamkan di TPU setempat setelah J dibujuk sang kakak.
Baca Juga: Menyayat Hati, Anak Nakes Chat Berkali-kali Memohon Ibunya Cuti: Kasih Kami Napas
Ancaman Kekerasan Keluarga Pasien
Sebelumnya diberitakan nakes RSUD Ngipang Solo menerima ancaman ke arah kekerasan oleh keluarga pasien Covid-19 yang meninggal.
Nakes yang diancam dua dokter, yakni dokter anestesi dan dokter penyakit dalam serta seorang perawat.
"Tidak ada pemukulan, hanya ancaman ke arah kekerasan atau secara verbal. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB," ujar Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Ngipang Solo, Niken Yuliani Untari saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).
Informasi yang diterima untuk kronologi kejadiannya, ada seorang ibu yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, suaminya menolak untuk proses pemulasaran secara protokol kesehatan (prokes).
"Intinya itu dan hasilnya sudah positif. Suami sudah tahu kalau istrinya itu Covid-19," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah