SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo memutuskan memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021.
Ada sejumlah pelonggaran aturan, salah satunya diperbolehkan makan di warung maupun restoran dengan waktu maksimal 20 menit.
Banyak masyarakat yang mempertanyakan singkatnya waktu saat menyantap makanan maupun minuman di rumah makan atau warung sesuai aturan tersebut.
Lantas bagaimana cara makan agar durasinya bisa kurang dari 20 menit?
Baca Juga: Terbitkan 3 Inmendagri PPKM Sekaligus, Ini Perintah Tito ke Kepala Daerah di Jawa-Bali
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (26/7/2021), agar bisa makan 15-20 menit, ahli diet Ben Desbrow dari Griffith University menyarankan mengunyah makanan lebih sering.
Menurut Desbrow, sering mengunyah mengakibatkan makanan terpotong makin kecil dan lebih mudah diolah tubuh.
"Perlu waktu sekitar 15-20 menit bagi mekanisme alami tubuh untuk bereaksi. Mekanisme ini adalah proses fisiologis tubuh mengenali rasa penuh, kenyang, dan puas dari makan,” kata dia dikutip dari situs ABC News.
Desbrow tidak menyarankan jumlah mengunyah yang spesifik saat makan. Namun menurutnya, mereka yang makan cepat mengunyah makanan tidak lebih dari 6 kali.
Sementara dilansir Solopos.com dari Healthline, sebuah riset menyatakan jumlah kunyahan sebaiknya berkisar 15-40 kali. Selain sering mengunyah, hal lain yang bisa dilakukan adalah menyediakan waktu lebih banyak dan mematikan layar gawai.
Baca Juga: Antimainstream, Raffi Ahmad Malah Naikkan Gaji Karyawan di Masa PPKM Darurat
Hal ini memudahkan perhatian hanya tertuju untuk makan lebih baik dan sehat.
Berita Terkait
-
'You Are What You Eat': Merayakan Hari Kesehatan Dunia dengan Pola Makan Seimbang
-
Sabrina Chairunnisa Lupakan Diet saat Lebaran, Deddy Corbuzier: Sundel Bolong!
-
8 Cara Cegah Kolesterol Meroket Pasca Lebaran: Jangan Kalap Makan Rendang, Perbanyak Air Putih!
-
Makan Enak Gak Bikin Kantong Bolong? Ini 10 Promo Restoran Lebaran 2025
-
Pentingnya Makan Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Upaya Mewujudkan Inklusi di Sekolah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
Terkini
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran