SuaraSurakarta.id - Kepala Desa Jenar, Sragen kembali berulah. Kades Jenar bernama Samto ini merasa ditipu dokter usai tiga warganya meninggal dinyatakan positif Covid-19.
Melansir solopos.com -- jejaring media suara.com, sejumlah tiga warga Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen meninggal berstatus terkonfirmasi positif Covid-19. Ketiga jenazah kemudian dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes).
Namun, Kades Jenar, Samto menyebut tiga warganya yang meninggal tersebut bukan akibat Covid-19 atau virus Corona. Ia menuding meninggalkan tiga warganya akibat ditelantarkan tim dokter.
Dijelaskannya, warga pertama meninggal setelah melahirkan. Warga kedua meninggal lantaran sakit ginjal dan warga ketiga meninggal dunia dinilainya karena sudah sepuh alias lanjut usia (lansia).
“Kami merasa tertipu. Meninggal karena sakit disebut karena Corona. Padahal karena ditelantarkan dokter. Yang nunggui malah disuruh pulang, gak boleh ditunggui [keluarga]. Begitu sampai rumah, lalu meninggal dunia. Itu yang bikin warga tidak percaya kalau meninggal karena corona,” ujarnya, Sabtu (17/7/2021).
Kades Samto juga membantah tidak percaya adanya virus corona. Namun, Ia tidak percaya jika tiga warganya itu divonis positif Covid-19 oleh dokter yang menangani.
Ia juga dibuat kesal oleh oknum relawan yang dituding telah meminta upah penguburan atau pemakaman jenazah ketiga warganya.
“Kalau adanya virus, saya percaya. Sejak saya belum lahir, sudah ada virus. Tapi cara pemerintah memperlakukan warga kami yang sakit itu yang membuat kami tidak percaya kalau dia terkena Corona,” jelasnya.
Ia juga mengaku tidak pernah memakai masker. Sebab, menurutnya, memakai masker malah membuat sesak napas. Kades Samto mengalami penyakit stroke yang membuat napasnya terengah-engah, dua tahun terakhir ini.
Baca Juga: Warga Solo Menjerit Terdampak PPKM Darurat: Pak Gibran Kami Butuh Makan
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Kota Solo, Ada 21 Warga Jadi Korban
-
Antisipasi Rusuh, Cerita Warga Solo Kompak Tutup Jalan Kampung Saat Demo
-
Demo Solo Jadi Contoh: Anggota DPRD, Polisi dan TNI Duduk Bareng Mahasiswa di Tengah Jalan
-
Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jawa Tengah Serukan Kedamaian dan Sampaikan Pernyataan Sikap
-
Kerugian Fasilitas Umum yang Rusak Demo Anarkis di Solo Capai Rp 13,8 Miliar