SuaraSurakarta.id - Lonjakan kasus Covid-19 di Solo masih tinggi. Hal itu ditengarai karena banyaknuya orang tanpa gejala atau OTG berkeliaran bebas.
Hal itu membuat Pemerintah Kota dan Polresta Solo akan menjemput paksa masyarakat yang berstatus OTG. Total, 619 OTG telah dijemput menggunakan armada Polresta Solo ke lokasi-lokasi isolasi terpusat.
Dilansir dari Solopos.com, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan OTG tidak diperbolehkan lagi isolasi mandiri di rumah. Hasil evaluasi Satgas Covid-19, para OTG banyak tidak disiplin masih pergi ke mana-mana.
Hal itu sangat rentan apabila para OTG pergi ke ruang publik. Maka kebijakan isolasi mandiri di rumah dihapus dan wajib isolasi secara terpusat.
Baca Juga: STP Penuh, Pasien Covid-19 di Kota Solo Mulai Dialihkan Isolasi di Sekolah
“Para OTG bakal dievakuasi ke delapan sekolah yang digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri. Termasuk STP dan Graha Wisata yang akan digunakan,” ujar Kapolresta saat dijumpai wartawan, Kamis (8/7/2021).
Ade mengakui ada warga yang keberatan saat hendak dievakuasi ke isolasi terpusat. Namun, petugas terus mengedukasi karena isolasi terpusat justru membuat para OTG mendapatkan perawatan terbaik.
Para OTG mendapatkan berbagai fasilitas gratis seperti makanan, vitamin, obat, dan pantauan tenaga kesehatan setiap hari. Menurutnya, 72 persen kasus yang ada merupakan kluster keluarga.
“Penyebaran penularan virus ke keluarga dapat dicegah, ini yang paling penting sebenarnya. Di hari ke-7 para OTG memperoleh swab evaluasi, ini tidak diperoleh jika isolasi mandiri di rumah,” kata dia.
Ade merinci masing-masing lokasi isolasi terpusat rata-rata tersedia seratusan bed. Total bed keseluruhan 1.035 bed. Jumlah itu bakal bertambah menyesuaikan jumlah OTG yang ada.
Baca Juga: Targetkan 70 Persen Penduduk, Vaksinasi di Kota Solo Dikebut
Sebelumnya, Jajaran Polresta Solo kembali memindahkan 102 OTG warga Kota Solo ke lokasi isolasi terpusat di SDN Cemara 2 Banjarsari dan SMP 8 Solo pada Rabu (7/7/2021) malam.
Hal itu sebagai bentuk manajemen kontijensi penanganan Covid-19 memisahkan warga OTG dengan warga sehat di permukiman warga.
Berita Terkait
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
7 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Laris Diburu saat Libur Lebaran
-
Deretan Tempat Wisata di Solo untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tips Berkunjung
-
Rocky Gerung Bongkar Isu Dugaan Korupsi di Solo, Refly Harun : Sudah Rahasia Umum
-
Kapolri Tinjau Taman Safari Solo, Pastikan Keamanan Libur Natal dan Tahun Baru
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi