SuaraSurakarta.id - Ratusan pedagang di Pasar Klitikan Notoharjo, Pasar Kliwon, Solo diketahui masih nekat berjualan, Minggu (4/7/2021).
Padahal, Pemkot Solo melarang aktivitas pasar tumpah selama diberlakukan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juni.
Namun, larangan tersebut tidak dihiraukan ratusan pedagang dengan tetap nekat berjualan di luar pasar dan berkerumun. Hal itu juga membuat jalan menjadi macet.
Dilansir Timlo.net--jaringan Suara.com, di pintu utama masuk Pasar Klitikan Notoharjo di pasang spanduk berukuran besar bertuliskan “Tempat Ini Ditutup Sementara” tanggal 3-20 Juli. Pedagang tetap nekat berjualan di luar pasar dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.
“Tidak ada pilihan lagi. Harus mendukung kebijakan pemerintah. Namun, kita juga butuh makan untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” ujar pedagang pisau cukur, Mulawarman (45) pada Timlo.net, Minggu (4/7).
Ia mengatakan kebijakan larangan berjualan di dalam Pasar Notoharjo baru diberlakukan pada Minggu (4/7). Pada Sabtu (4/7/2021) masih bisa boleh berjualan normal dari pukul 06.00 WIB-pukul 09.00 WIB.
“Tidak boleh berjualan mulai hari ini (Minggu). Kemarin Sabtu masih boleh berjualan. Larangan berjualan berlaku sampai tangga 20 Juli,” kata dia.
Ia mengaku selama dilarang berjualan nekat membuka lapak di luar pasar bersama ratusan pedagang. Berjualan di luar pasar ini atas inisiatif sendiri.“Jualan pindah di jalan ini bukan perintah dari pemkot, tapi ini inisiatif pedagang sendiri. Kalau ditertibkan Satpol, ya pulang saja,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi menegaskan selama PPKM Darurat membatasi jam operasional pasar tradisional pukul 05.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: PPKM Darurat, Kebun Raya Bogor Berhenti Beroperasi
Pembatasan jam operasional tersebut juga berlaku bagi toko kelontong dan tempat kuliner yang ada di dalam pasar tradisional.
“Kami juga melarang aktivitas pasar tumpah seperti Pasar Klitikan Notoharjo di Mojo, Pasar Kliwon, Solo dan pasar ayam aduan di Pasar Depok, Manahan, Solo,” kata Heru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa