SuaraSurakarta.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat resmi diberlakukan mulai hari ini hingga 20 Juli 2021 mendatang. Sejumlah 67 titik ruas jalan di Jawa Tengah mulai ditutup.
Penutupan akses jalan tersebut untuk menekan mobilitas masyarakat pada PPKM Darurat kali ini.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol. Rudy Syafiruddin, mengaku penutupan akses keluar masuk jalur perbatasan antarprovinsi dan antarkabupaten/kota itu dilakukan dalam rangka menyukseskan program pemerintah terkait PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021.
“Untuk hari Sabtu dan Minggu, akses keluar masuk antarprovinsi dan antarkabupaten/kota kita tutup secara total. Kalau Senin-Jumat, kita buka mulai pukul 06.00 WIB -14.00 WIB. Setelah itu kita tutup lagi,” ujar Rudy dilansir dari Solopos.com, Sabtu (3/7/2021).
Rudy pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan dengan tetap berada di rumah selama PPKM Darurat diterapkan. Masyarakat diimbau tidak keluar rumah kecuali jika ada kebutuhan mendesak atau krusial.
“Kalau mau melintas di jalur perbatasan kita wajibkan menunjukkan hasil tes swab antigen. Kita tidak menyediakan pemeriksaan di posko perbatasan. Kalau tidak bisa ya tidak kita izinkan masuk atau diminta putar balik,” ujar Rudy.
Rudy mengatakan penutupan, atau yang populer dengan istilah lockdown itu tidak hanya diterapkan bagi warga dari luar Jateng yang akan masuk ke Jateng. Lockdown juga diterapkan di semua jalur masuk antarkabupaten/kota seperti di Kota Semarang.
Tutup Perbatasan Semua Kabupaten
Di Kota Semarang, lanjut Rudy, ada 15 titik perbatasan yang ditutup atau tidak boleh dilewati masyarakat dari luar kota. Aturan itu juga berlaku bagi para pelaju atau warga dari luar Kota Semarang, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Kendal, maupun Salatiga yang akan masuk ke ibu kota Jateng itu untuk bekerja.
Baca Juga: Mall di DIY Tutup Selama PPKM Darurat, 13 Ribu Karyawan Terdampak
“Kalau Surat Edaran (SE) dari pemerintah sudah ada. Bahwa selama PPKM Darurat, warga diminta WFH atau bekerja dari rumah. Jadi tidak ada alasan untuk keluar rumah, apalagi masuk ke daerah lain,” tegasnya.
Rudy mengatakan total ada sekitar 67 titik atau lokasi perbatasan wilayah di Jateng yang dilakukan blockade atau penutupan. Ke-67 titik itu terdiri 42 lokasi perbatasan antarprovinsi dan kabupaten/kota di luar Kota Semarang, dan 15 titik di Kota Semarang.
“Penutupan ini kita lakukan di semua perbatasan kabupaten dan kota di Jateng, seperti perbatasan Wonogiri, Sragen, Semarang, Kabupaten Semarang, dan kabupaten/kota lainnya se-Jateng,” tegas Rudy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek