SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri melonjak. Kini kapasitas tempat tidur atau bed untuk isolasi bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Kabupaten Wonogiri hampir penuh.
Dilansir dari Solopos.com, sebagian besar pasien yang dirawat di Wonogiri mengalami gejala berat.
Berdasarkan web resmi Pemkab Wonogiri, hingga Senin (28/6/2021) pukul 21.00 WIB, dari 346 tempat tidur yang disediakan semua rumah sakit rujukan Covid-19, sebanyak 345 bed telah terisi, hanya sisa satu bed.
Sedangkan dari 27 bed di ruang ICU, sebanyak 13 bed sudah terisi pasien Covid-19.
Baca Juga: COVID-19 Ngegas! Pesan Wali Kota Bekasi ke Warga: di Rumah Saja
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan ketersediaan bed bagi pasien Covid-19 di rumah sakit di Wonogiri dalam kondisi kritis. Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit hampir 100 persen.
"Saat ini BOR di Wonogiri menyentuh angka 99,7 persen. Ini sangat kritis, maka kita telah siapkan fasilitas isolasi mandiri di Gedung PGRI Wonogiri," kata Bupati, Selasa (29/6/2021).
Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, pasien yang mengalami gejala ringan akan diisolasi di Gedung PGRI itu. Di gedung itu akan difasilitasi SDM atau tenaga kesehatan dan infrastruktur pendukung pelayanan seperti alat-alat kesehatan.
Ia mengatakan, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit lebih banyak dibandingkan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Jika sudah dirawat di rumah sakit, dapat dipastikan mengalami gejala berat. Di antaranya kadar saturasi oksigen rendah.
Menurut Jekek, pasien yang mengalami gejala berat akan diprioritaskan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia memastikan jika semua perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit gratis dan ditanggung rumah sakit. Begitu juga biaya untuk pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Mengharukan! Selisih Beberapa Jam, Pasutri di Sragen Meninggal Karena Terpapar Covid-19
Ia mengatakan, guna menekan potensi penambahan angka penularan kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Di antaranya menutup alun-alun Wonogiri, larangan menggelar hajatan dan penutupan objek wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Dari Grebeg Syawal Hingga Bodo-Bodo: Intip Tradisi Lebaran Khas Wonogiri
-
Mahasiswa KKN UNDIP Latih UMKM Bulurejo Kelola Laba Pakai Pembukuan Efektif
-
Tekan Stunting di Wonogiri, Mahasiswa FK Undip Gelar Program Cegah Stunting
-
Program Sosialisasi KKN Undip di MTsN 4 Wonogiri: Bahaya Narkoba hingga Bijak Bermain Sosmed
Tag
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
Terkini
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Gugat Jokowi Soal Mobil Esemka, Pemuda Asal Solo: Karena Ikut Promosikan
-
Penggugat Minta Jokowi Hadiri Sidang Gugatan Ijazah Palsu, Ini Penyebabnya
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Janji Manis Investasi Bodong, Lurah di Sragen Kehilangan Rp 200 Juta