SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 beberpa pekan terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan petugas kesehatan dan pemakaman sampai kewalahan. Termasuk di Kabupaten Karanganyar.
Dilansir dari Solopos.com, Tim pemulasaran jenazah Covid-19 BPBD Karanganyar bercerita pengalaman saat harus melewati medan terjal saat hendak melakukan proses pemakaman. Kondisi itu membuat tugas tim kian berat ditambah dengan risiko yang sudah ada.
Koordinator Tim Pemulasaran BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto, mengatakan pengalaman itu terjadi di saat memakamkan pasien meninggal terkonfirmasi Covid-19 di Swadene RT 002/RW 005, Wukisawit, Jatiyoso, Karanganyar Kamis (17/6/2021).
Tak memadainya akses jalan yang medan berbukit dan licin menjadikan pengalaman tak terlupakan bagi delapan orang petugas pemulasaran yang menjalaninya. Aris bercerita jarak antara rumah duka dengan lokasi pemakaman sebenarnya tidak terlalu jauh karena hanya 250 meter.
Namun, lantaran tidak adanya akses kendaraan, petugas terpaksa memikul dan berjalan kaki melewati medan yang licin dan menyusuri tanggul sungai menuju pemakaman yang berada di tengah pematang sawah.
“Kami tidak mengira kalau jalannya itu tidak ada. Hanya setapak dan medannya itu naik serta licin juga karena usai hujan. Kami pun cara memikul peti mayatnya berbeda dibandingkan dengan cara umum. Kalau umumnya tiga orang di samping kanan dan kiri. Ini karena jalannya kecil dan licin, kami menggunakan tali dan memasang batang bambu untuk kami pikul dari depan dan belakang masing-masing dua orang,” kata Aris, Kamis (17/6/2021).
Lantaran medan yang cukup ekstrem ditambah petugas yang mengenakan APD menurutnya perjalanan tersebut cukup berat dan menguras tenaga. Total prosesi pemakaman mulai mengantar hingga mengubur jenazah menurutnya memakan waktu hingga kurang lebih satu jam.
“Karena jalannya susah yang membuatnya menjadi lama. Kami harus menaruh dulu kalau harus belok karena jalannya kecil agar bisa memposisikan diri. Kami juga terseok-seok karena licin. Tapi Alhamdulillah, tidak ada kejadian fatal seperti peti yang terjatuh atau petugas yang terjungkal karena terpeleset,” imbuh dia.
Pengalaman tersebut menurutnya bukan pertama kali dialami oleh tim pemulasaran jenazah. Menurutnya, beberapa tempat pemakaman di Karanganyar memiliki karakteristik yang sama.
Baca Juga: Pemerintah Ubah Jadwal Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama Natal 2021
Namun, menurut Aris tim pemulasaran tetap rela dan ikhlas melakukannya dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam hidup menyikapi pandemi Covid-19 ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran
-
Ketum Projo Budi Arie Temui Jokowi, Ini yang Dibahas