Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Juni 2021 | 17:48 WIB
Ilustrasi relawan melakukan pemakaman jenazah Covid-19. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 beberpa pekan terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan petugas kesehatan dan pemakaman sampai kewalahan. Termasuk di Kabupaten Karanganyar

Dilansir dari Solopos.com, Tim pemulasaran jenazah Covid-19 BPBD Karanganyar bercerita pengalaman saat harus melewati medan terjal saat hendak melakukan proses pemakaman. Kondisi itu membuat tugas tim kian berat ditambah dengan risiko yang sudah ada.

Koordinator Tim Pemulasaran BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto, mengatakan pengalaman itu terjadi di saat memakamkan pasien meninggal terkonfirmasi Covid-19 di Swadene RT 002/RW 005, Wukisawit, Jatiyoso, Karanganyar Kamis (17/6/2021).

Tak memadainya akses jalan yang medan berbukit dan licin menjadikan pengalaman tak terlupakan bagi delapan orang petugas pemulasaran yang menjalaninya. Aris bercerita jarak antara rumah duka dengan lokasi pemakaman sebenarnya tidak terlalu jauh karena hanya 250 meter.

Baca Juga: Pemerintah Ubah Jadwal Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama Natal 2021

Namun, lantaran tidak adanya akses kendaraan, petugas terpaksa memikul dan berjalan kaki melewati medan yang licin dan menyusuri tanggul sungai menuju pemakaman yang berada di tengah pematang sawah.

“Kami tidak mengira kalau jalannya itu tidak ada. Hanya setapak dan medannya itu naik serta licin juga karena usai hujan. Kami pun cara memikul peti mayatnya berbeda dibandingkan dengan cara umum. Kalau umumnya tiga orang di samping kanan dan kiri. Ini karena jalannya kecil dan licin, kami menggunakan tali dan memasang batang bambu untuk kami pikul dari depan dan belakang masing-masing dua orang,” kata Aris, Kamis (17/6/2021). 

Lantaran medan yang cukup ekstrem ditambah petugas yang mengenakan APD menurutnya perjalanan tersebut cukup berat dan menguras tenaga. Total prosesi pemakaman mulai mengantar hingga mengubur jenazah menurutnya memakan waktu hingga kurang lebih satu jam.

“Karena jalannya susah yang membuatnya menjadi lama. Kami harus menaruh dulu kalau harus belok karena jalannya kecil agar bisa memposisikan diri. Kami juga terseok-seok karena licin. Tapi Alhamdulillah, tidak ada kejadian fatal seperti peti yang terjatuh atau petugas yang terjungkal karena terpeleset,” imbuh dia.

Pengalaman tersebut menurutnya bukan pertama kali dialami oleh tim pemulasaran jenazah. Menurutnya, beberapa tempat pemakaman di Karanganyar memiliki karakteristik yang sama.

Baca Juga: Pasca Kasus Covid-19 di Parlemen, DPR Putuskan WFH 75 Persen dan Larang Dewan Bepergian

Namun, menurut Aris tim pemulasaran tetap rela dan ikhlas melakukannya dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam hidup menyikapi pandemi Covid-19 ini.

Load More