SuaraSurakarta.id - Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Bahkan memecahkan rekor tertinggi selama pandemi ini terjadi.
Begitu pula dengan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Klaten. Saat ini tingkat keterisian bed RS Klaten menjadi yang terbanyak sejak kasus Covid-19 kali pertama muncul pada 1 April 2020.
Dilansir dari Solopos.com, kasus Covid-19 aktif di Klaten mencapai 703 orang per Selasa (15/6/2021).
Sehari sebelumnya atau Senin (14/6/2021), kasus aktif sebanyak 720 orang. Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR isolasi pasien Covid-19 mencapai 88,69 persen dari total sekitar 330 tempat tidur di 12 rumah sakit rujukan.
“Jelas, semuanya BOR juga tertinggi termasuk angka kasus aktif ini melonjak. Iya, saat ini menjadi angka kasus aktif tertinggi di Klaten [sejak ada pandemi Covid-19],” kata Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, Selasa (15/6/2021).
Guna mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 di Klaten, Ronny menjelaskan Dinkes sudah menggelar rapat dengan para direktur rumah sakit rujukan.
Dari rapat itu, ada rencana penambahan ruang isolasi dengan jumlah total sebanyak 93 tempat tidur dan tambahan tiga tempat tidur ICU khusus pasien Covid-19.
Rumah Sakit Darurat
Ronny menuturkan hingga kini belum ada rencana membikin rumah sakit darurat. Sesuai rencana kontijensi, ketika ada ledakan kasus rumah sakit milik pemerintah bisa dijadikan rumah sakit Covid-19.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Meroket, Begini 3 Arahan Jokowi ke Anies
Namun, saat ini belum ada rencana untuk membikin rumah sakit khusus Covid-19. Rencana yang digulirkan yakni memaksimalkan jumlah tempat tidur khusus isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit.
“Rumah sakit pemerintah di Klaten itu ada RSD Bagas Waras Klaten dan RSST. Untuk saat ini masih terus dimaksimalkan untuk menambah tempat tidur,” katanya.
Mengenai tempat isolasi terpusat, Ronny menjelaskan para camat sudah diminta mendata ulang ketersediaan tempat tidur di tempat isolasi terpusat masing-masing kecamatan.
“Kalau nanti yang isolasi mandiri di rumah masih ngeyel [tidak tertib], langsung dipindahkan ke tempat isolasi terpusat tingkat kecamatan,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Gibran Absen di Reshuffle Kabinet Prabowo, Jokowi: Itu Hak Penuh Presiden!
-
Sinyal Politik 2029: Jokowi Tegaskan Perintahkan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode ke Relawan
-
Granat Ditemukan Ditumpukan Rongsok, Akan Dicek di Mako Brimob Boyolali
-
Warga Mojosongo Temukan Granat saat Pilah Tumpukan Rongsok
-
Komisi X DPR RI Sarankan Erick Thohir Agar Segera Mundur dari Ketua Umum PSSI