SuaraSurakarta.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan masih dianggap menjadi partai yang disukai rakyat Indonesia.
Hal itu terlihat dari Survei Nasional Saiful Munjani Research and Consulting atau SMRC. PDI Perjuangan Indonesia masih menjadi partai idaman rakyat di Indonesia.
Bahkan, jika Pemilu diadakan sekarang, lebih dari seperempat suara bakal jatuh ke PDI Perjuangan.
Dilansir dari Hops.id dalam rilis hasil penelitian bertajuk ‘ Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Dua Tahun Pasca-Pemilu 2019’ yang disampaikan Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad secara daring, PDI Perjuangan dipastikan jauh melampaui partai-partai nasional lainnya.
“Sekitar 25,9 persen warga menyatakan akan memilih PDIP jika Pemilu diadakan ketika survei dilakukan, bahkan (mereka) meninggalkan jauh suara dukungan terhadap partai-partai lainnya,” ujar Saidiman, Senin (14/6/2021).
Survei nasional tersebut dilakukan pada 21-28 Mei 2021. Tim peneliti mewawancarai langsung 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Kabarnya, response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.072 atau 88 persen. Sedangkan margin of error penelitian tersebut diperkirakan 3,05 persen.
PDIP unggul
Menurut Saidiman, jika dilihat dari tingkat dukungan nasional, ada lima cluster parpol di Indonesia. Lantas, bagaimana peta kekuatan mereka sementara?
Baca Juga: Logo PDIP Viral Gegara BTS Meal, Admin Gerindra: Takut Nanti Bikin Keramaian
Cluster pertama, kata dia, PDI Perjuangan berada sendirian dengan dukungan 25,9 persen dan jauh mengungguli partai-partai lainnya.
Pada cluster kedua, terdapat Gerindra dan Golkar dengan perolehan dukungan hampir sama, yakni rata-rata berkisar 10 persen lebih.
Pada cluster ketiga, lanjut dia, terdapat tiga partai politik yang stabil dukungannya di kisaran 4-9 persen. Ketiga partai tersebut adalah PKB (9,7 persen), Demokrat (6,6 persen), dan PKS (4,6 persen).
Sedangkan di cluster keempat, ada tiga partai yang kurang stabil dukungannya untuk bisa bisa lolos ambang batas parlemen, yaitu Nasdem (3,7 persen), PAN (2,6 persen), dan PPP (1,8 persen).
Kemudian yang terakhir, atau cluster kelima, ada sejumlah partai non parlemen yang belum terlihat mengalami kemajuan berarti.
“Masih ada waktu 2,5 tahun untuk mengubah peta kekuatan partai tersebut,” kata Saidiman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Fadli Zon Ajak Komunitas Dalang, Perajin Gamelan hinggan Sinden Bangun Ekosistem Kebudayaan
-
Respon Titiek Soeharto Saat Sang Ayah Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional
-
Festival Gamelan dan Sinden di Solo, Gaungkan Semangat Pelestarian Budaya Generasi Muda
-
Keraton Solo Dijaga TNI dan Polri, Potensi Gejolak Pengukuhan Penerus PB XIII?
-
Jokowi Ogah Cawe-cawe Soal Penerus PB XIII, Ini Alasannya