Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 Juni 2021 | 14:11 WIB
Pondok PesantrenĀ Al Qur'anniy Az-Zayadiy yang berada di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo yang terdapat 39 santri positif Covid-19. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Sebanyak 39 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qur'anniy Az-Zayadiy yang berada di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo positif Covid-19.

Aktivitas ponpes asuhan Abdul Karim yang merupakan guru spiritual Presiden Jokowi sementara ditutup.

Sementara untuk santri yang positif langsung dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk menjalani isolasi. Sedangkan untuk yang negatif menjalani isolasi di ponpes.

"Total 39 santri yang positif dan mereka OTG. Mereka sudah dipindah ke Asrama Haji Donohudan untuk isolasi," ujar Ketua Satgas Covid-19 Solo, Ahyani saat dikonfirmasi, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Kasus Korupsi Bansos Covid-19 di KBB, Kepala Inspektorat Diperiksa KPK Hari Ini

Ahyani menjelaskan, kasus tersebut muncul diperkiraan ada santri yang mudik kemudian pulang ke ponpes. Saat kembali ke ponpes dan sakit, saat dites ternyata positif Covid-19.

"Kemudian ada yang mudik, kan itu setelah lebaran kemarin. Kan bar bakda anak-anak pondok baru pada pulang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo ini.

Menurutnya, dari satu santri yang positif itu kemudian dilakukan tracing 65 santri dan hasilnya sebanyak 38 santri positif Covid-19. Sementara itu dulu, nanti tracing berikutnya akan dilihat masih punya ekor tidak.

"Kontak lainnya sedang dicari. Kemungkinan tidak kontak dengan warga sekitar, kan mereka di pondok kalau dengan ustad-ustadnya iya dan sudah ikut di tracing," ungkap dia.

Untuk santrinya itu rata-rata berasal dari berbagai daerah bahkan diluar Soloraya. Mungkin ada yang dari Kudus, selain itu dari daerah zona merah. 

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Seru Jika Presiden 3 Periode, Ada SBY, Prabowo dan Jokowi

"Rata-rata santrinya itu dari luar Soloraya. Yang dari Solo mungkin hanya satu atau dua santri saja," terangnya.

Kondisi ponpesnya di lockdown sementara, bahkan disemprot disinfektan sesuai protokol kesehatan. Untuk penghuninya diminta jaga protokol kesehatan dulu, jangan sampai menyebar ke luar.

"Karantina di pondok tidak sampai keluar pondok. Kalau pondok kan lebih terkontrol untuk keluar masuk penghuninya," ucap dia.

Sebenarnya kasus di pondok tersebut sudah lama dan laporannya telah. Baru lapor itu selang beberapa hari lalu setelah kasus muncul.

"Laporannya selang beberapa hari. Notifikasinya itu sudah tiga hari yang lalu," tuturnya. 

Sementara itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan di testing dulu santri-santrinya itu dapatnya darimana. 

"Sudah dibawa ke Donohudan. Tenang saja," terang dia.

Gibran menegaskan, begitu ada klaster baru akan dikunci kasusnya biar tidak sampai menyebar. 

"Mudah-mudahan tidak sampai menyebar. Cukup di satu lokasi saja," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More