SuaraSurakarta.id - Kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota sudah berjalan 100 hari. Ada beberapa catatan menarik yang diberikan putra sulung Presiden Jokowi ini selama 100 hari memimpin Kota Solo.
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto mengatakan jika secara umum kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka 100 hari secara umum cukup bagus.
Gibran sudah melakukan banyak hal yang berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya. "Pada prinsipnya 100 hari kepemimpinan Gibran sudah melakukan banyak hal yang berbeda dari kepemimpinan lama. Bahkan mendapatkan apresiatif publik," terang dia saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).
Ada beberapa gebrakan sejauh ini yang dilakukan oleh putra sulung Presiden Jokowi ini. Gebrakan Gibran awal adalah soal pungutan liar (pungli) saat lebaran kemarin dan dikembalikan ke warga yang dimintai.
Apa yang dilakukan Gibran soal pungli itu menjadi perhatian nasional. Menurutnya, itu satu langkah positif bagi Gibran memulai langkah untuk mendeklarasikan kepada publik bahwa ia adalah pemimpin yang anti korupsi.
"Gibran mengembalikan uang kepada warga yang dimintai dan memberi sanksi yang melakukannya. Tindakan itu tegas dan banyak ditiru sebagai inspirasi di daerah," tegas dia.
Kalau dari aspek pembangunan atau infrastruktur memang belum kelihatan dan itu terkendala dana. Karena pendanaan pembangunan tahun ini dilakukan oleh kepemimpinan sebelumnya.
"Mungkin saat ini untuk pembangunan belum terasa. Mungkin nanti saat anggaran perubahan akan terlihat, karena masuk pada kepemimpinan Gibran," sambungnya.
Sebagai pemimpin muda yang menginspirasi banyak orang, Gibran mendapatkan tempat. Karena Gibran menjadi kepala daerah itu cukup menjadi pusat perhatian publik nasional, baik tokoh nasional, pengusaha, atau akademisi.
Baca Juga: Rumor Piala Wali Kota Solo Resmi Digelar, Ini Kata Gibran
"Mereka banyak mengapresiasi positif Gibran dan banyak datang kesini. Popularitasnya juga tinggi, apalagi sebagai anak presiden punya pengaruh dan destinasi Solo jadi naik, rating Solo menjadi perhatian Nasional yang menguntungkan secara ekonomi, UKM juga menggeliat kembali," imbuh dia.
Kalau dilihat sektor ekonomi di Solo pelan-pelan mulai tumbuh, seperti kuliner, produk tekstil, atau perdagangan umum sudah mulai naik jika dibandingkan dengan daerah lain.
Dari aspek Covid-19, Solo relatif berhasil dalam penanganan dan menanggulangi penyebarannya. Kalau ada kenaikan pun naiknya tidak perlu signifikan tapi landai.
Lanjut dia, Gibran sudah bisa melakukan penetrasi masuk ke wilayah-wilayah yang bisa mencegah penularan Covid-19. Sosialisasi yang dilakukan pun cukup masif, protokol kesehatan (prokes) di Kota Solo relatif baik di era putra sulung Presiden Jokowi ini.
Sejauh ini yang masih perlu diperbaiki dalam kepemimpinan Gibran adalah perlu melakukan lebih kuat lagi mengkomunikasikan programnya. Itu harus menjadi perhatian, karena masih ada gab pemahaman antara pemikiran visi misi Gibran ingin membawa Kota Solo ke lompat itu terus dipahamkan kepada pemerintahnya dan juga stakeholder, seperti tokoh, tokoh agama, akademisi, LSM, Media, atau dinas-dinas.
"Itu kayaknya harus diperkuat lagi apa visi misinya dan diterjemahkan secara konkrit. Itu menjadi perhatian Gibran kedepannya," papar dia.
Kalau komunikasi Gibran dengan warga secara umum relatif baik. Karena sudah bisa memanfaatkan media sosial (medsos) untuk mengkomunikasikan program-programnya ke warga, termasuk kegiatan blusukan dengan prokes.
"Istrinya (Selvi Ananda-red) juga sering turun ke bawah, seperti PKK atau UMKM. Itu menurut saya bagus dan bisa menjadi branding Gibran dalam memimpin Kota Solo," tegasnya.
Agus menegaskan, jika kepemimpinan 100 hari Gibran lebih terlihat di non fisik dan untuk fisik memang belum kelihatan. Setelah APBD Perubahan atau tahun depan kemungkinan untuk fisik akan terlihat.
"Karena Gibran sudah punya rencana-rencana pembangunan infrastruktur untuk Kota Solo," ujarnya.
Masukan buat GIbran, tetap mempertahankan apa yang sudah dilakukan saat ini dan sudah dianggap baik. Kemudian coba membuat terobosan-terobosan baru di dalam kepemimpinannya, terutama keberpihakan terhadap pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, lapangan kerja, dan infrastruktur publik perlu ditingkatkan terutama taman-taman kota.
Lapangan-lapangan bola yang dibangun sudah bagus tinggal pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik agar bisa dimanfaatkan warga.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa