Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 Juni 2021 | 07:00 WIB
Kendaraan mini bus yang membawa 23 warga Kudus yang positif Covid-19 tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (7/6/2021) siang. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta kepada warga Solo tidak perlu khawatir terkait warga Kudus yang dikirim ke Asrama Haji Donohudan Boyolali. Karena keberadaan mereka di Asrama Haji terisolasi dan tidak bisa keluar.

"Untuk warga tenang saja dan itu bukan berati terus kita nanti terancam atau apa-apa itu tidak. Itu kan semuanya terisolasi di Donohudan dan tidak bisa keluar," terang Gibran, Senin (7/6/2021). 

Gibran juga merasa kasihan jika kasus Covid-19 sudah over kapasity dan kalau daerah lain tidak membantu. Beberapa daerah mengirim tenaga medis (nakes) ke Kudus untuk membantu mengendalikan kasus Covid-19 yang meningkat.

"Solo mengirim tapi saya tidak tahu jumlahnya berapa dan itu ranahnya gubernur. Yang jelas Solo itu selalu siap dimintain bantuan, untuk warga Solo tidak perlu takut," ungkap dia.

Baca Juga: Panglima TNI: PPKM Kunci Menekan Angka Kasus Covid-19 di Kudus dan Bangkalan

Rumah Sakit Lapangan (rumkitlap) di Benteng Vastenburg dipakai untuk isolasi warga Kudus mengingat di sana sudah over capasity. Tapi harusnya bisa diselesaikan di Asrama Haji Donohudan, jangan sampai melebar kemana-mana.

"Rumkitlap siap kalau dipakai, apalagi selama ini kosong. Nanti bisa dikoordinasikan untuk pemakaiannya, yang jelas Kudus sudah over capasity, ya kita harus bantu," katanya.

Gibran juga sudah menyiapkan jika nanti di rumah sakit-rumah sakit perlu kamar baru jika kasus Covid-19 meningkat. Tidak hanya itu tapi juga tempat isolasi alternatif, penambahan ICU harus disiapkan. 

"Tenang saja, kita antisipasi lah. Kalau solo semuanya masih bs kita atasi sendiri, kan vaksinasinya juga cepat kalau di Solo," papar putra sulung Presiden Jokowi ini. 
 
Untuk penambahan ruang, yang pasti rumkitlap, dulu juga bikin ruang isolasi di Solo Techno Park (STP). Rumkitlap memungkinkan, tapi selama ini kan kosong terus. 

"Santai aja. Ya inilah kita antisipasi lah dari daerah lain. Wis tenang aja," imbuhnya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Ponpes Kota Bogor Kembali Bertambah, Total 65 Santri Positif

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Ahyani mengatakan untuk evaluasi SE Wali Kota masih 14 Juni nanti. "Akan kita lihat apakah diperketat atau tidak. Kehati-hatian harus tetap dijaga," sambungnya. 

Untuk alternatif tempat isolasi masih mengandalkan Asrama Haji Donohudan. Masih cukup disana, nanti paling ke STP karena sarana dan prasarana sudah standby semua.

"Di STP bisa didorong sampai 200 bed. Yang sudah ready sekitar 60-70 bed, nanti lihat trennya kalau tinggal berapa persen ya kita belikan," ucap Ketua Satgas Covid-19 Solo ini.

Untuk Solo cenderung trennya masih meningkat juga, tapi tidak sedrastis yang di Kudus. Untuk yang dirawat masih dibawah 100, kemarin masih sekitar 60-80 yang di rumah sakit.

"Yang isolasi mandiri atau terpusat hampir 200an. Mayoritas OTG," tandasnya. 

Terkait kebijakan pelonggaran bisa saja nanti diperketat lagi. Untuk pengawasan terus dilakukan terutama pendisiplinan, kerumunan, dan masker.

Kontributor : Ari Welianto

Load More