Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Mei 2021 | 19:30 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)

SuaraSurakarta.id - Belakangan ini isu persiapan Pilpres 2024 mulai kencang terdengar. Hingga Ganjar Pranowo tidak disukai oleh PDI Perjuangan karena popularitasnya semakin melejit. 

Namun demikian Pilpres 2024 masih dua tahun lagi. Peluang  Ganjar Pranowo terbuka lebar, bahkan jika PDI Perjuangan tak mau mencalonkan, Partai Nasdem disebut-sebut siap menerimanya.

Mengenai kemungkinan tersebut, Ketua Teritorial Pemenangan Jawa 3 Partai NasDem, Sugeng Suparwoto tidak membantah jika Ganjar bisa saja dicalonkan melalui Nasdem.

Namun, dia menegaskan, tetap harus melalui mekanisme konvensi partai.

Baca Juga: Dikabarkan Berseteru dengan Puan, Ganjar Pranowo Akhirnya Buka Suara

“Siapa saja bisa dan kami mengundang tokoh-tokoh nasional melalui proses konvensi. Yang jelas melihat dua hal, yaitu elektabilitas dan bibit, bebet, bobot [kualitas] yang bersangkutan. Jadi sangat mungkin, mengingat dalam survei, Ganjar termasuk tinggi elektabilitasnya,” kata Sugeng seusai Konsolidasi dan Pengukuhan kader Nasdem dilansir dari Solopos.com di Purwodadi, Jumat (28/5/2021).

Sugeng tidak menampik apabila elektabilitas tinggi dalam survei menjadi salah satu pertimbangan Partai Nasdem untuk menentukan siapa yang lolos di konvensi. Kendati demikian, hal itu bukan berarti Partai Nasdem tidak memiliki calon atau jago dari internal partai.

“Ada banyak sekali jago diinternal. Partai politik menggelar konvensi membuka kesempatan seluas-luasnya partisipasi publik untuk menjadi pemimpin nasional. Insya Alllah [konvensi] diselenggarakan pada 2023,” ujarnya.

Tak hanya bicara soal Ganjar, dalam konsolidasi Partai Nasdem tersebut. Sugeng juga menjelaskan mengenai target perolehan partai yang dipimpin Surya Palon tersebut.

“Sebelumnya, kami selalu di posisi ke empat. Pada 2024 nanti, kami harus bisa [dapat perolehan suara] di posisi kedua baik nasional maupun Jateng. Kader partai tingkat kecamatan, bahkan tingkat desa akan kami kuatkan,” terangnya.

Baca Juga: Soal Kisruh di PDIP, Ganjar Pranowo: Saya Menghormati Puan Maharani

Sebelumnya, nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP dan dikaitkan dengan Pilpres 2024 tak terlepas dari kegiatan di Semarang 22 Mei lalu.

Saat konsolidasi PDIP di Semarang yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ganjar Pranowo tak diundang. Tak hanya itu Ketua DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu), Bambang “Pacul” Wuryanto, menyampaikan alasan kenapa Ganjar tak diundang.

Bambang “Pacul” Wuryanto, menyebut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, terlalu berambisi mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) atau nyapres pada Pilpres 2024.

Polemik ini pun memunculkan spekulasi PDIP tak akan mengusung Ganjar pada Pilpres 2024. Kondisi ini membuat Nasdem membuka pintu untuk Ganjar. Apalagi dengan melihat elektabilitas Ganjar Pranowo cukup tinggi dalam survei nasional tentang bakal calon Presiden 2024.

Menurut Puspoll Indonesia, Ganjar Pranowo dengan persentase 13,8 persen. Dia berada di urutan ketiga setelah Prabowo Subianto (20,9 persen) disusul Anies Baswedan (15,4 persen).

Load More