Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Mei 2021 | 18:25 WIB
Vaksinator memberikan suntikan vaskin Covid-19. Vaksinasi di Kota Solo mulai menyasar mal, hal itu untuk mempercepat pemulihan ekonomi. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraSurakarta.id - Vaksinasi Covid-19 di Kota Solo terus dipercepat. Kini pemberian vaksin Covid-19 menyasar pusat perbelanjaan modern demi mengebut pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemi.

Dengan demikian, masyarakat yang hendak berkunjung ke mal atau pun tempat belanja modern semakin nyaman. Vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk mal dimulai pekan ini.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo, Veronica Lahji, mengatakan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menjadwalkan vaksinasi untuk mal yang ada di Solo pada pekan ini. Setidaknya ada tiga mal yang memeroleh vaksinasi, yakni Solo Paragon Mall, Solo Square, dan Solo Grand Mall (SGM).

"Vaksinasi Covid-19 ini tidak hanya untuk manajemen, tetapi juga pramuniaga, hingga karyawan tenant yang ada di mal. Jadi, pelaksanaannya bertahap di sejumlah rumah sakit," ujar Veroneica, dilansir dari Solopos.com, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Menempel di Kulit Tanda Ada Magnet dari Microchip, Mitos atau Fakta?

Veronica menjelaskan jumlah karyawan mal maupun pegawai tenant yang memeroleh vaksin berbeda-beda tergantung pusat perbelanjaannya.

Namun demikian, sebagai awalan dari DKK data staf mal yang masuk vaksinasi sebanyak seribuan orang. Menurutnya, angka ini bisa bertambah apabila ada yang kurang.

Ia mencontohkan dari Solo Paragon Mall sebanyak 1.500 orang yang terdaftar untuk vaksinasi Covid-19. Sedangkan pelayanan vaksinasinya di sejumlah rumah sakit. Antara lain, di RS Onkologi, RS Kasih Ibu, RS Tri Harsi, RSUD Kota Solo, RS Mata Solo, RS JIH Solo, dan RSGM Soelastri.

General Manager SGM, Bambang Sunarno, menjelaskan seribuan karyawan yang terdiri dari mitra kerja, mitra tenant, dan karyawan divaksin Covid-19 pada Kamis - Jumat (27-28/5/2021). Vaksinasi ini dibagi menjadi beberapa kloter dan rumah sakit yang ada di Solo.

“Agenda vaksin tahap pertama ini diselenggarakan selama dua hari yang dibagi di beberapa rumah sakit di Solo. Jumlah kami ribuan, maka menjadi beberapa kloter. Manajemen mal vaksinasinya di RSJD Solo pada pagi dan siang,” papar dia.

Baca Juga: Dihujat Agamanya Tak Jelas, Gibran Beri Reaksi Tak Terduga

Menambah Kepercayaan Masyarakat

Sedangkan lainnya vaksinasi dilakukan di RS Triharsi, RS Gigi Mulut Soelastri, RS Hermina, RS PKU Muhammadiyah, RSUD Bung Karno, RSUP Solo, dan RSUD Moewardi. Menurutnya, vaksin dosis kedua akan dilakukan pada Juni mendatang.

Public Relations SGM, Ni Wayan Ratrina, menambahkan adanya vaksinasi ini diharapkan bisa menambah kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke SGM. Dalam hal ini, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga tetap diterapkan.

“Dengan vaksinasi ini tentu menambah kenyamanan pengunjung yang ingin ke SGM. Selain itu, area mal selalu dibersihkan secara berkala. Ini termasuk fasilitas umum yang kerap disemprot disinfektan,” kata dia.

Sebelumnya, geliat bisnis perhotelan semakin positif menyusul program vaksinasi Covid-19 yang sudah menyasar para hotelier di Kota Solo. Vaksinasi yang telah mengaver para staf maupun karyawan hotel menjadi langkah yang baik sehingga menguatkan hotel sebagai tempat aman untuk dikunjungi dan dihuni di masa pandemi.

Ketua Bidang Humas dan Promosi Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho, mengatakan sebanyak 3.000-an rekan perhotelan atau hotelier di Kota Solo telah divaksin melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Dengan adanya semua hotel yang telah memeroleh sertifikat Clean, Healty, Safety, Environment [CHSE] dan stafnya yang sudah divaksin, harapannya tamu yang hendak melakukan aktivitas di Solo tingkat kepercayaan makin tinggi. Dengan adanya ini tentu memengaruhi tingkat okupansi hotel,” tutur dia.

Sistho menjelaskan vaksinasi hotelier ini baru menyasar hotel di Kota Solo. Pihaknya berharap hotel-hotel di luar Solo (Soloraya) segera menyusul dan dibantu oleh pemerintah daerah di masing-masing wilayah. Apalagi mereka yang berada di sektor pariwisata khususnya perhotelan kuantitas bersinggungan dengan para tamu sangat sering (guest contact).

“Optimisme terhadap bisnis perhotelan yang sudah tumbuh positif ini semoga tidak terganjal aturan-aturan pengetatan. Kami berharap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah lebih friendly bagi dunia pariwisata,” jelas dia.

Load More