SuaraSurakarta.id - Aksi solidaritas bela palestina harus berurusan dengan pihak kepolisian. Peserta aksi diduga melanggar protokol kesehatan dan sengaja membuat kerumunan.
Dilansir dari Solopos.com, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, bakal memanggil koordinator lapangan (korlap) dan orator dalam aksi bela Palestina di kawasan Gladak pada Jumat (21/5/2021) siang.
Satreskrim Polresta Solo masih mengumpulkan alat bukti untuk memproses hukum aksi yang dinilai melanggar protokol kesehatan itu pada aksi bela palestina.
Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Solo kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021). Menurutnya, dalam pembubaran massa aksi, Himpunan Masyarakat Solo (Hamas) itu telah memberitahu ke kepolisian terkait aksi. Namun, pemberitahuan aksi tidak sesuai regulasi. Seharusnya, aksi yang akan dilakukan pemberitahuan H-3 aksi.
Baca Juga: Peran Indonesia di Sidang PBB dalam Menyuarakan Kemerdekaan Palestina
“Pemberitahuan satu atau dua hari sebelumnya. Pihak Polri masih memberi kebijakan, koordinasi kami lakukan. Korlap diminta agar massa aksi menaati protokol kesehatan,” papar dia.
Menurutnya, dalam pemberitahuan aksi, korlap menyampaikan hanya 80 orang. Namun, peserta aksi hampir 600 orang. Dilihat dari protokol kesehatan, hal itu sangat rawan karena kerumunan dan tidak menjaga jarak. Beberapa kali petugas mengimbau untuk protokol kesehatan. Bahkan, petugas ada yang diancam saat mengimbau massa.
Nada Ancaman
Kapolresta menyebut materi aksi yang disampaikan merupakan solidaritas Palestina. Pihak kepolisian memfasilitasi itu dengan memberi pengamanan. Namun, pada 1,5 jam aksi berjalan, orator menyampaikan materi yang melenceng dengan menyerang pribadi bahkan ancaman.
“Ini tidak boleh, Polri sebagai representasi negara memberi jaminan keamanan siapa pun juga yang mengemukakan pendapat di muka umum. Tapi perlu diingat, ada kewajiban yang harus dipatuhi. Akhirnya kami memutuskan untuk membubarkan aksi, keselamatan rakyat hukum tertinggi. Apalagi angka Covid-19 tajam naiknya,” papar dia.
Baca Juga: Banyak Faktor Mengapa Dukungan kepada Palestina Menguat
Ia mengingatkan seharusnya penyampaian pendapat sebagai tontonan demokrasi yang enak ditonton secara santun dan bertanggung jawab. Jangan sampai melecehkan. Ia memastikan penanggung jawab aksi itu akan dipanggil.
Berita Terkait
-
Keluarga Besar Jokowi Kumpul di Solo Hari Kedua Lebaran, Gibran Sempat Tampung Aspirasi Warga
-
Pihak Academy Minta Maaf atas Respons Serangan Israel terhadap Hamdan Ballal
-
Gaza Bergejolak: Warga Berani Protes Hamas di Tengah Gempuran Israel
-
Titik Terang? Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Tapi Ada Syarat Mengejutkan soal Sandera
-
Macron Ultimatum Netanyahu: Serangan di Gaza Harus Dihentikan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Arus Mudik di Solo Lancar, Operasi Ketupat Candi Diapresiasi Warga
-
Momen Warga Padati Rumah Jokowi: Antrean Mengular dan Ditemui Langsung Mantan Presiden
-
Dhawuh Dalem Paku Buwono XIII, Garebeg Pasa Keraton Solo Berlangsung Khidmat
-
Jokowi Kumpul Bareng Keluarga di Solo, Kahiyang Ayu-Bobby Nasution Tak Tampak
-
Gibran Apresiasi Langkah Didit Prabowo Kumpulkan Anak Presiden, Giliran Orang Tua Bertemu?