SuaraSurakarta.id - Pemerintah telah melarang masyarakat melakukan mudik lebaran tahun ini. Namun, tetap saja masyarakat nekat pulang kampung di tengan pandemi Covid-19.
Dilansir dari Solopos.com, sebanyak 13.000 perantau mudik ke Kabupaten Wonogiri selama 1-5 Mei 2012 atau lima hari sebelum pelarangan mudik Lebaran.
Banyaknya perantau yang mudik itu membuat kabupaten Wanogiri mendapat perhatian dari Satgas Penanganan Covid-19 nasional.
Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Alphieza Syam mengatakan Kabupaten Wonogiri bisa menjadi acuan penanganan Covid-19 suatu daerah yang berpotensi terjadi ledakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Nekat Mudik! Kisah Didik Mengendarai Bajaj dari Jakarta ke Boyolali
Hal itu didasarkan banyaknya perantau yang mudik menjelang pelarangan mudik.
"Wonogiri bisa menjadi semacam acuan dalam hal menangani Covid-19 yang mungkin berpotensi sewaktu-waktu meledak. Karena Wonogiri ini ekspor perantauannya cukup besar," kata Alphieza saat berkunjung ke Wonogiri, Kamis (6/5/2021).
Ia mengatakan perantau asal Wonogiri yang mudik itu tersebar di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Dari laporan yang ia terima dari Koordinator Terminal Giri Adipura Wonogiri, lima hari sebelum pelarangan mudik, 1-5 Mei 2021, ada sekitar 13.000 pemudik tiba di Wonogiri.
"Jumlah sebanyak itu merupakan angka yang luar biasa. Itu baru bus belum yang menaiki moda transportasi lain atau mobil pribadi. Dengan fakta itu apakah jajaran Pemda, TNI-Polri, dan warga Wonogiri bisa mengantisipasi potensi risiko penambahan kasus aktif? Mudah-mudahan tidak terjadi ledakan kasus," ungkapnya.
Baca Juga: Perdana Larangan Mudik, Cuma 1 Orang Bisa Berangkat dari Terminal Kalideres
Menurut Alphieza, Pemkab Wonogiri sudah memahami dan menyadari perantau yang mudik tergolong besar. Pemkab dan Satgas Covid-19 Wonogiri juga sudah memprediksi akan ada sedikit lonjakan pemudik pada momen Lebaran 2021 dibanding sebelumnya.
"Karena sudah paham dengan kondisi itu, kebijakan yang dikeluarkan pada momen mudik atau lebaran cukup siap. Ada beberapa penyekatan yang diterapkan. Selain itu pada lima hari menjelang larangan mudik para penumpang bus dites antigen di terminal. Ketika ada pemudik yang positif sudah siap ditangani," ujarnya.
Ia menuturkan kunjungannya ke Wonogiri ingin mendapatkan wawasan terkait penanganan atau antisipasi Covid-19 yang dilakukan Pemkab Wonogiri. Jika terbukti ada yang bisa ditiru, pengalaman itu akan dibawa dan diterapkan di daerah lain.
"Enggak ada salahnya kalau kami belajar dan mengacu kebijakan yang diterapkan Wonogiri. Karena memang yang dihadapi Wonogiri berbeda dengan daerah lain. Pemudiknya cukup banyak yang tiba di sini meski sudah ada pelarangan," katanya.
Menurutnya, Bupati Wonogiri telah melakukan imbauan kepada warga dengan kearifan lokalnya. Ia berharap imbauan agar perantau Wonogiri tidak mudik diikuti tokoh lain, seperti tokoh masyarakat atau tokoh agama. Sehingga banyak yang menyuarakan agar tidak mudik lagi.
Lebih jauh, Alphieza menjelaskan kunjungannya ke Wonogiri untuk memastikan bagaimana kebijakan yang diterapkan daerah dalam menangani Covid-19. Apakah penanganannya sudah sesuai dengan Surat Edaran atau peraturan yang dikeluarkan pemerintah pusat, baik Satgas maupun kementerian, atau belum.
"Kami juga ingin mengetahui apakah di suatu daerah ada kebijakan yang dikeluarkan berdasarkan kearifan lokal. Sehingga kebijakan itu ikut memperkaya implementasi dari kebijakan pusat. Harapannya bisa membantu menurunkan kasus secara signifikan," kata Alphieza.
Berita Terkait
-
Mahasiswa KKN UNDIP Latih UMKM Bulurejo Kelola Laba Pakai Pembukuan Efektif
-
Tekan Stunting di Wonogiri, Mahasiswa FK Undip Gelar Program Cegah Stunting
-
Program Sosialisasi KKN Undip di MTsN 4 Wonogiri: Bahaya Narkoba hingga Bijak Bermain Sosmed
-
Kader Berdaya, Anak Terlindungi: Upaya Pencegahan Judi Online Sejak Dini
-
Biodata Gregoria Mariska, Penyumbang Medali Perdana di Olimpiade Paris Pernah Ingin Pensiun
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Urban Fashion 2024: Hadinata Batik Tampilkan Batik yang Instagramable
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu