SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 rupanya masih mengintai kita semua. Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan status zona merah Covid-19 per Senin (26/4/2021).
Dilansir dari Solopos.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar menyampaikan zonasi Covid-19 diperbarui setiap pekan.
“Berdasarkan 15 indikator memang [Kabupaten Karanganyar] masuk zona risiko tinggi. Ya, zona merah,” kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar, Purwati, di Karanganyar, Rabu (28/4/2021).
Purwati menyampaikan 15 indikator yang dimaksud. Beberapa di antaranya berkaitan dengan penurunan jumlah kasus selama satu pekan terakhir, penurunan jumlah meninggal kasus positif selama satu pekan terakhir, penurunan jumlah kasus suspek selama satu pekan terakhir, penurunan jumlah meninggal kasus probabel selama satu pekan terakhir, dan lain-lain.
Dia menyebut setiap indikator memiliki nilai berbeda.
“Itu dinilai [per indikator]. Dari setiap indikator itu ada yang nilainya naik, ada yang turun. Hasilnya itu menentukan zonasi mingguan. Setiap pekan bisa berubah zonanya,” ujar dia.
Seperti yang disampaikan Purwati, Kabupaten Karanganyar sempat berada di zona oranye selama beberapa waktu terakhir. Tetapi, kini menjadi zona merah.
Perempuan berkerudung itu menyebut sejumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menyebabkan klaster di Kabupaten Karanganyar.
“Ini [kasus terkonfirmasi positif Covid-19] banyak. Ada klaster kantor muncul lagi, klaster keluarga itu kontak erat. Ya bagaimana, kepatuhan [prokes] sangat rendah. Ini yang paling rendah itu jaga jarak,” ujar dia.
Baca Juga: Mekanisme Ibadah Haji bagi Jemaah Indonesia di Masa Pandemi Covid-19
Purwati mengecek data penerapan protokol kesehatan di setiap kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Dia menyebut bahwa persentase penerapan jaga jarak rata-rata 8% di setiap kecamatan.
“Pakai masker agak lumayan tapi ya enggak besar persentasenya. Hla pakai masker tapi enggak tepat. Misal diletakkan di dagu, dipakai tapi tidak menutup sampai hidung. Kepatuhan menurun untuk dua hal itu [memakai masker dan menjaga jarak],” ungkap dia.
Purwati mengimbau masyarakat tetap waspada dan terus memperketat penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Hal itu, lanjut dia, akan berdampak pada perputaran ekonomi wilayah.
“Kalau prokes dijaga betul, aktivitas ekonomi juga akan jalan terus. Kalau kasus meningkat, bukan tidak mungkin akan muncul kebijakan pembatasan kembali. Jangan malah lengah. Bantu kami mengingatkan masyarakat yang sudah ogah menerapkan protokol kesehatan,” jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini