SuaraSurakarta.id - Sempat terhembus kabar, beberapa guru di Kota Solo menolak divaksin Covid-19. Hal itu tentu saja membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka geram.
Namun kekinian, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, membantah ada guru dari dua sekolah yang menolak vaksinasi Covid-19. Menurut Etty, dua sekolah tersebut hanya terlambat menyerahkan data guru yang akan divaksin.
“Kemarin memang ada. Saya minta sekolah untuk merekap guru yang sudah dan yang belum divaksin. Ternyata sampai deadline, sampai saya rapat dengan Pak Wali kemarin belum masuk,” kata Etty dilansir dari Solopos.com, Jumat (16/4/2021).
Etty lalu membahas hal itu dengan para pengawas supaya cek sekolah yang datanya belum masuk. “Itu hanya terlambat, tapi sudah masuk [datanya]. Jumat pagi, kepala dua sekolah itu sudah ke kantor [Disdik],” imbuh Etty.
Etty menampik apabila guru dari dua sekolah Kota Solo itu disebut menolak vaksinasi Covid-19. Mereka hanya terlambat mengirimkan laporan. Kendati begitu, ia berharap guru-guru sekolah itu datang sesuai jadwal vaksinasi.
“Kepala sekolahnya kami mintai data berapa yang harus divaksin. Akhirnya sudah masuk ke data,” imbuh Etty.
Ia mengaku sudah menyampaikan edukasi soal pentingnya vaksinasi Covid-19 sebelum memulai PTM. Sementara itu, capaian vaksinasi guru untuk tingkat SMP saat ini sudah 87% dan SD masih sekitar 40%. Lalu TK/PAUD di angka 20 persen.
Data Sudah Masuk
“Totalnya memang belum ada 50 persen, yang paling besar SMP. Pokoknya masalah ini [dua sekolah diduga tolak vaksinasi] sudah selesai. Saat laporan ada yang terlambat. Memang saya laporkan ada kesulitan itu, kami menghitungnya agak sulit karena ada yang belum masuk. Tapi, kami anggap sudah bersedia, sudah memasukkan angka kok,” ujarnya.
Baca Juga: Marah saat Mengajar, Guru Cantik Ini Malah Bikin Jantung Berdesir Kencang
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut guru dari dua sekolah menolak vaksinasi Covid-19. Atas dasar itulah, Pemkot menggelar edukasi mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) sudah di depan mata.
“Dari laporan, ada dua sekolah yang gurunya masih kurang berkenan divaksin,” kata Gibran kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).
Jika sudah diberi edukasi namun tetap menolak, Gibran menegasksan tak segan meninggalkan sekolah tersebut. Menurutnya, masih banyak sekolah lain yang berminat ikut vaksinasi. “Kalau tidak mempan ya, kami tinggal saja. Yang mau divaksin masih banyak,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya