SuaraSurakarta.id - Meski harus antar jemput anaknya ke sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak menyurutkan orang tua. Bahkan orang tua tidak merasa keberatan harus antar jemput setiap harinya.
Saat antar jemput orang tua pun harus dicek terlebih dahulu oleh petugas sebelum masuk ke halaman sekolah dan mengantri.
Untuk memudahkan saat menjemput anaknya, orang tua membuat tulisan nama anaknya di kertas atau papan sebagai tanda.
Nanti ada petugas yang memanggil nama siswa yang tertera di kertas atau papan lewat pengeras suara satu persatu.
"Tidak keberatan harus antar jemput setiap hari ke sekolah," ujar orang tua siswa SMP N 4 Solo, Insita saat ditemui di sela-sela menjemput anaknya, Selasa (6/4/2021).
Menurutnya, ini kebaikan semua khususnya anak mengingat virus covid-19 mengancam. Protokol kesehatan tetap diperhatikan selama antar jemput atau anak mengikuti PTM.
"Ini untuk kebaikan semua dan mengantispasi terkena covid-19. Untuk antar jemput biasanya pakai motor atau mobil dan langsung pulang ke rumah," terang warga Jagalan Kecamatan Jebres ini.
Adanya PTM, lanjut dia, merasa senang dan diharapkan bisa berlanjut. Karena selama pembelajaran di rumah tidak maksimal dan anak lebih banyak mainnya.
"Senang pastinya bisa belajar di sekolah, apalagi ada protokol kesehatannya dan anak-anak tertib. Kadang anak-anak jenuh juga kalau di rumah dan sering pegang HP," sambung dia.
Baca Juga: 71 Sekolah di Kota Bekasi Ajukan Pembelajaran Tatap Muka
Hal senada juga disampaikan orang siswa lain, Lastri yang tidak masalah harus antar jemput ke sekolah setiap hari selama PTM.
"Karena kalau belajar di rumah jika tidak paham sulit mau tanya, kalau di sekolah kan enak," ungkapnya.
Saat menjemput di sekolah, ia membuat tulisan nama anaknya berukuran besar di selembar kertas. "Tulisan ini buat sendiri, dari sekolah menganjurkan buat tulisan untuk memudahkan saat menjemput," tutur dia.
Lastri menambahkan, jika yang menjemput adalah orang tua langsung tidak boleh diwakilkan. Kalau mau di jemput saudara harus memberitahu dulu ke sekolah lewat grub yang sudah dibuat.
"Harus orang tua memang yang antar atau jemput tidak boleh orang lain. Setelah sampai di rumah, langsung laporan ke pihak sekolah jadi memang protokol kesehatannya ketat," ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika selama PTM anak-anak harus di antar jemput langsung oleh orang tuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Tembakau Gorila, Satu Orang Ditangkap di Grogol
-
Update Kasus Keracunan MBG di Sragen, Pemprov Jateng Periksa Sampel Makanan
-
Jokowi Hadir di Sidang Tahunan MPR? Ajudan Ungkap Bocoran Ini
-
Update Korupsi Alkes Karanganyar: Penyidikan Tuntas, 6 Tersangka Bakal Disidangkan
-
Pindah PSI, Wawanto Bongkar 'Sisi Gelap' Internal PDIP Solo hingga Merasa Diasingkan