Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 01 April 2021 | 15:31 WIB
Munarman, salah satu pengacara Habib Rizieq Shihab saat ditemui wartawan di PN Jaktim. (Suara.com/Yaumal)

SuaraSurakarta.id - Zakiah Aini ditembak mati usai menyerang Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) .

Jenazah perempuan berusia 25 tahun itu langsung dimakamkan dini hari tadi setelah proses otopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur usai.

Namun, mantan juru bicara (Jubir) Front Pembela Islam (FPI), Munarman memberikan komentar pedas berkaitan dengan tindakan aparat kepolisian yang memutuskan untuk menembak mati pelaku.

Bahman dia menilai bahwa harga nyawa seorang manusia di Indonesia terksesan terlalu murah.

Baca Juga: Zakiah Aini Minta Jauhi Bank karena Riba, Pengamat: Bisa Pilih Syariah

“Itu yang kita prihatinkan. Terlalu mudah, terlalu murah harga nyawa manusia di Indonesia ini, dan itu berulang-ulang kejadian seperti itu,” kata Munarman dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com dalam video di kanal Youtube Refly Harun, Kamis (1/4/2021).

“Siapa pun juga orangnya, yang jelas nyawanya. Jadi, harganya sangat murah sekali,” tambah dia.

Padahal, kata dia, aparat seharusnya bisa melakukan sejumlah upaya tanpa harus merenggut nyawa pelaku. Sebagai contoh dengan menembak dan melumpuhkan bagian kaki dan tangannya.

“Apalagi, kan, ini perempuan. Bisa dilakukan penembakan pelumpuhan itu pada kaki. Katakanlah pada tangan, katakanlah dia pemegang senjata bisa di bagian tangannya. Kan dilatih menembak aparat hukum kita. Ada punya lapangan tembak sendiri dan terlatih,” tegasnya 

Baca Juga: Polisi Kasih Sembako usai Zakiah Tewas: Sedikit Oleh-oleh buat Keluarga

Load More