SuaraSurakarta.id - Budaya Jawa dengan selalu memiliki sisi menarik tersendiri bagi para wisatawan. Termasuk suasana di Kota Solo dan sekitarnya.
Jhagongan Lounge and Resto, restoran yang berada di kompleks Ayom Java Village (AJAVI), jalan Gajahan No 8, Colomadu, Kabupaten Karanganyar bisa membawa Anda merasakan suasana nyaman itu.
Menikmati ragam masakan dan makanan khas Jawa di Jhagongan Lounge and Resto, pengunjung bisa merasakan suasana pedesaan.
Hotel Manager, Christ William menjelaskan pembukaan Jhagongan Lounge and Resto ini sebagai wujud pelestarian budaya berkumpul bagi masyarakat Jawa yang menggunakan istilah yang sama yaitu "jagongan".
Baca Juga: Dilengkapi Teknologi Kekinian, yuk Belajar Budaya Jawa di History of Java
Menurutnya, masyarkat Jawa biasanya berada di wedangan atau angkringan, tidak hanya memesan minuman atau makanan tetapi sambil berkomunikasi dengan sesama.
Mereka membicarkan tentang segala hal, mulai dari isu-isu lokal maupun international terkait politik, sosial, budaya,olah raga atau topik personal.
“Jhagongan Lounge and Resto terdiri dari beberapa ruangan semi outdoor, suasana Jawa semakin kental dengan lantunan gamelan dan aroma serai ditambah sejumlah makanan dan minuman tradisional yang menjadi andalan," ungkap Willy.
Sejumlah masakan maupun minuman andalan khas Jawa mulai Tengkleng Kukus, Slendro, Kopi Klothok, Gulaz Ajavi dan Es Klepon Pandan.
"Dengan harga yang terjangkau kami berharap Jhagongan bisa menjadi pilihan terbaik untuk bercengkrama dan berdiskusi untuk semua kalangan," kata dia.
Baca Juga: Belajar Sejarah Kebudayaan Jawa, Yuk Intip Koleksi Museum Sonobudoyo
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, AJAVI berharap Jhagongan Lounge and Resto dapat menjadi pilihan tepat bagi semua kalangan. Dapat dijadikan tempat untuk sekedar bersantai, berkumpul bersama keluarga maupun bagi para pelaku bisnis untuk membicarakan ide-ide besar.
Melalui Jhagongan Lounge and Resto, AJAVI berharap dapat ikut berkontribusi dalam bisnis dan pelestarian kuliner khas Solo.
Berita Terkait
-
Ewuh Pakewuh, Budaya Jawa yang Memengaruhi Kesehatan Mental
-
Ulasan Buku Parade Hantu Siang Bolong: Reportase Jurnalistik Lokalitas Jawa
-
Temukan Jati Diri Lewat Budaya, Manfaat Ikut Komunitas Rencang Rawi Yogyakarta
-
Remen Jawi: Angin Segar untuk Generasi Muda Pencinta Budaya Jawa
-
Bukan Sekadar Komunitas, Rencang Rawi Jadi Wadah Anak Muda Lestarikan Budaya Jawa
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita