Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 Maret 2021 | 10:22 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat berada di kawasan Jalan Gatot Subroto. [Instagram @gibran_rakabuming]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sepertinya menjadi tokoh baru di politik Nasional. Semenjak dilantik menjadi orang nomor satu di Solo, beberapa pimpinan partai berkunjung menemuinya. 

Ada apa dengan Gibran Rakabuming Raka? Banyak yang mengaitkan pertemuan itu tak lain ingin membawa putra sulung Presiden Joko Widodo itu ke Pilkada DKI 2022.

Dilansir dari Solopos.com, Gibran memang menjadi sosok yang mulai diperhitungkan meski karier politiknya baru seumur jagung. Tetapi, ini bisa dibuktikan dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional yang datang menemui alias sowan.

Pertama adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang datang pada Rabu (24/3/2021). Tiga hari berselang, Sabtu (27/3/2021), giliran Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, yang datang ke Solo.

Baca Juga: Fahri Hamzah Titipkan Kota Solo ke Gibran

Sehari berikutnya, Minggu (28/3/2021), Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, datang bertemu Gibran di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo.

Terkait fenomena itu, Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai hal ini untuk kepentingan politik jangka panjang.

"Untuk kepentingan politik jangka panjang masing-masing dari mereka," kata Ujang.

Selain itu Ujang mengatakan hal ini karena seluruh partai memiliki kepentingan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ujang menilai, para partai melihat Gibran menjadi jalan penghubung ke Jokowi.

"Karena Gibran anak presiden, semua berkepentingan terhadap Jokowi untuk Pemilu 2024 dan Gibran itu menjadi jalan penghubung ke Jokowi," kata Ujang.

Baca Juga: Jokowi Dikritik Habis-habisan, Kaesang Justru Ngefans Fahri Hamzah

"Tuk merebut hati Jokowi, namun jalurnya via Gibran. Itu sah-sah saja secara politik," tuturnya.

Faktor Jokowi

Ujang menyebut, Jokowi tidak dapat kembali maju dalam Pilpres 2024. Namun Ujang menuturkan pada saat pelaksanaan pilpres Jokowi masih menjabat, sehingga hal ini lah yang membuat Gibran banyak didekati.

"Kita tahu, Pilpres 2024 nanti Jokowi tak bisa maju lagi karena sudah 2 periode. Namun Jokowi ketika Pilpres dilaksanakan masih jadi penentu, karena masih jadi presiden. Jadi pasti banyak yang akan mendekati Gibran dan itu politik biasa saja," pungkasnya.

Gerindra temui Gibran

Terpisah, Ahmad Muzani mengatakan pertemuannya dengan Gibran berlangsung biasa saja, tidak ada yang istimewa. Apalagi sampai membahas Pilgub DKI Jakarta 2024

"DKI 1 (Gubernur) masih lama, kami tadi membicarakan beberapa langkah beliau agar bisa menjadi Wali Kota yang berhasil seperti Pak Jokowi saat memimpin Kota Solo," kata Muzani seusai pertemuan.

Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam. Rombongan Muzani terdiri dari Waketum Gerindra Sugiono, Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi, Danang Wicaksana, Eko Wibowo, serta pengurus Partai Gerindra lainnya.

Sementara Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan pertemuan itu kebetulan bersamaan dengan agenda Muzani di Solo. 

"Apa yang dilakukan pak Muzani itulah agenda partai di Kota Solo, untuk melakukan sepedahan dengan partai politik dan Wali Kota. Jadi saya pikir itu bukan suatu yang istimewa, karena pak Muzani emang rajin keliling ke daera-daerah," ujar dia.

Load More