SuaraSurakarta.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan aparat keamanan masih mengusut serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Dia meminta publik menunggu hasil pengusutan dan tidak berspekulasi mengenai kelompok mana yang bertanggungjawab atas serangan mematikan pada Minggu pagi.
"Belum dikaitkan ke sana, jadi belum dikaitkan dengan penangkapan-penangkapan (terduga teroris) lain sebelumnya," kata Mahfud dalam pernyataan pers yang disiarkan YouTube Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
"Jadi, masyarakat tidak usah buru-buru, kok belum diumumkan, kok belum ditangkap, kok belum diungkap jaringannya."
Mahfud menekankan bahwa aparat tidak akan gegabah memutuskan langkah.
"Teroris dan aparat itu beda, teroris itu melakukan serangan tanpa aturan hukum. Tetapi kalau aparat itu ada aturannya, tidak boleh sembarang menangkap tidak boleh sembarang mengumumkan. Karena kalau menangkap dan mengumumkan tiba-tiba salah, itu yang jadi korban yang bersangkutan dan keluarganya itu bisa menjadi korban isolasi masyarakat dan sebagiannya," katanya.
Hingga sore tadi, jumlah korban luka akibat serangan bom bunuh diri mencapai 20 orang dan sekarang masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
"Mungkin masih akan bertambah kalau nanti ditemukan lagi orang-orang yang melapor karena terluka dari ledakan tersebut," kata Mahfud.
Dua orang yang meninggal dunia setelah ledakan bom diyakini sebagai pelaku.
"Sampai sekarang tercatat mengakibatkan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas," katanya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral, MUI Lampung: Hal Itu Tidak Dibenarkan
Pelaku sejak lama dikejar aparat
Badan Intelijen Negara menyatakan pelaku serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar sejak lama dalam pengejaran aparat. Tanda-tanda adanya kegiatan terorisme di Makassar sudah terdeteksi sejak 2015.
"Pelaku Kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan. Masih ada beberapa yang belum tertangkap dan terus dalam pengejaran," kata Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto dalam laporan reporter Suara.com Fakhri Fuadi Muflih.
Tanda-tanda adanya kegiatan terorisme di Makassar sudah tercium sejak 2015. Ketika itu, sejumlah orang dibaiat menjadi anggota ISIS di Sudiang, Sulawesi Selatan.
Kemudian pada Januari 2021, sebanyak 20 terduga anggota jaringan Jamaah Ansharud Daullah ditangkap aparat.
"Terduga teroris yang tertembak waktu itu diduga akan melakukan aksi bom bunuh diri," kata Wawan.
Berita Terkait
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jadi Libur Sekolah Makin Asyik! Klaim Segera, Jangan Sampai Kehabisan
-
8 Jenis Mobil yang Paling Masuk Akal untuk Gaji UMR Ingin Punya Kendaraan Pribadi
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng