SuaraSurakarta.id - Warga Desa Jetis RT 003 dan RT 004 di RW 002, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten mengecat warna-warni seratusan kijing di tempat pemakaman umum (TPU) Sasono Palereman, Minggu (21/3/2021).
Alhasil, kondisi makam menjadi lebih bervariasi dan lucu alias unyu meski tak mengurangi kesan seram.
Dilansir Solopos.om--jaringan Suara.com, warga mengecat warna-warni tempat pemakaman itu dilakukan guna menghilangkan kesan angker.
Pengecatan kijing menjadi warna-warni itu berawal saat sebanyak 80 warga laki-laki menggelar kerja bakti membersihkan TPU Sasono Palereman di RW 002 pada Minggu kemarin.
Di saat bersamaan, sejumlah ibu rumah tangga (IRT) bertugas menyiapkan makanan dan minuman untuk orang yang bekerja bakti.
"Jadi awalnya itu resik-resik, mengecat pagar, terus mengecat kijing. Setelah dicat itu, suasana memang jadi meriah. Kesan wingit atau horornya hilang," kata Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Bakungan, Kecamatan karangdowo, Samiyono, saat ditemui Solopos.com.
Selain membersihkan rumput di TPU seluas kurang lebih 500 meter persegi, warga juga mengecat pagar TPU setempat. Semula, pagar dicat warna biru. Warga membeli dua cat, masing-masing berukuran lima kilogram.
Hal itu ditujukan agar suasana makam terlihat meriah. Selama ini, suasana di kompleks makam terkesan kumuh dan angker. Dengan dicat warna-warni, diharapkan suasana TPU tak kumuh dan tak lagi angker.
Begitu mendengar usulan dari kawula muda itu, para sesepuh di RW 002 menyatakan setuju. Warga pun kembali melanjutkan kerja bakti dengan mengecat puluhan kijing berwarna merah, kuning, kuning, hijau, biru.
Baca Juga: Bikin Mewek! Diduga Belum Move On, Suami Gali Kuburan Istri, Videonya Viral
Warga urunan membeli cat secara dadakan. Warga membeli cat secara bertahap. Total cat yang dibutuhkan mencapai enam kilogram.
"Satu kaleng atau satu kilogram cat itu harganya Rp 32.000. Kami urunan membeli enam kilogram. Sedangkan yang cat warna biru sebanyak 10 kg itu dibeli dari uang kas pengurus. Kami mulai mengecat dari Minggu pagi hingga Minggu sore. Dari ahli waris tidak ada yang komplain dengan rencana itu. Semua setuju. Ketika kondisi makam bersih dan menarik dipandang, dalam berdoa juga semakin khusyuk," ujar Samiyono.
Samiyono mengatakan pembersihan dan pengecatan menjadi tradisi tahunan menjelang sadranan. Nantinya, warga akan menggelar zikir dan tahlil di lokasi tersebut. Dia menambahkan di TPU Sasono Palereman sempat dipenuhi cungkup. Keberadaan cungkup itu membuat suasana TPU terkesan angker.
"Dahulu ada sekitar 20-25 cungkup. Lalu, kami memugarnya secara bertahap. Kali terakhir, empat bulan lalu. Saat ini sudah tak ada cungkupnya," katanya.
Hal senada dijelaskan warga RW 002, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Suryanto alias Gogon, 44. Seluruh warga di daerahnya turut serta saat membersihkan dan mengecat kijing di TPU Sasono Palereman.
"Pengecatan kijing itu berjalan spontanitas. Di sini ini, masyarakatnya masih guyub. Begitu dikentongi, warga berkumpul untuk kerja bakti," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Penggugat Bawa Mobil Esemka ke PN, Majelis Hakim dan Para Tergugat Lihat Langsung
-
Diproduksi di Boyolali, Polda Jateng Bekuk Komplotan Pembuat Uang Palsu
-
Politisi PDIP Bantah Amnesti Hasto Kristiyanto Timbal Balik Politik
-
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Aria Bima: Perlu Ditanggapi, Tapi Jangan Berlebihan
-
Pengibaran Bendera dan Mural One Piece Dianggap Makar, Ini Kata Pengamat UNS