SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berupaya akan mencarikan solusi mengenai warga yang terdampak dengan proyek rel layang di simpang Joglo, Banjarsari, Solo.
Secepatnya Pemkot akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena warga yang terdampak minta adanya perhatian dari pemerintah.
Bahkan belasan warga bantaran rel di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari menemui DPRD Solo untuk mengadu nasibnya karena dampak dari proyek rel layang. Warga minta agar bisa direlokasi ke lahan baru layak huni.
"Saya secepatnya akan koordinasi dengan PT KAI untuk membicarakan masalah ini. Tenang saja akan kita tindaklanjuti," terang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, kebanyakan warga yang terdampak proyek itu berada di tanah milik PT KAI. Sehingga masalah ini harus dibicarakan dengan pihak terkait tidak bisa hanya diselesaikan dari Pemkot saja.
"Itu kan sebagian bisa berada di tanah PT KAI. Kemarin beberapa teman-teman fraksi DPRD Solo sudah melaporkan masalah ini, jadi kita akan follow up lagi," papar dia.
Ada ratusan warga di dua wilayah yakni Kelurahan Joglo dan Kelurahan Nusukan yang terdampak dengan proyek prioritas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ini.
Menurut Ketua RT Ketua RT 01 RW 18 Nusukan, Suradi rata-rata warga sudah tinggal di sini lebih dari 10-20 tahun. Sehingga kasihan jika proyek dimulai dan warga diminta untuk pindah tapi belum ada tempat tinggal sebagai gantinya.
"Bicara masalah hak, kami memang tidak punya hak. Kalau masalah kemanusiaan, harus menjadi pertimbangan pemerintah," kata dia.
Baca Juga: Bioskop di Solo Mulai Beroperasi, Tarifnya Turun Hampir Setengah Harga
Meski tinggal di area yang tidak diperbolehkan, warga rutin membayar pajak bumi bangunan (PBB) ke pemerintah. Bahkan secara administrasi kependudukan terdaftar sebagai warga Solo bukan warga liar.
"Kalau memang tidak boleh, harusnya dari awal. Kami rutin membayar PBB dan diakui sebagai warga Nusukan, Solo," imbuhnya.
Menurutnya, warga tidak masalah dengan adanya proyek rel layang ini. Tapi Pemkot diminta untuk memperhatikan warga yang tinggal di sepanjang rel.
"Selama ini belum ada sosialiasasik dari pemkot soal proyek rel layang," pungkas dia.
Kontributor: Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia
-
Dari Kota Batik ke Batas Negara: Kisah Irjen Djati Wiyoto, Putra Solo yang Nakhodai Polda Kaltara
-
7 Fakta Sengketa Dana Hibah yang Mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta
-
Cerita Rasino, Guru Tuna Netra Sejak Lahir di Solo, Punya Metode Mengajar Sendiri
-
Hikayat Absurd Yoedo Prawiro: Polisi Rahasia Klaten Justru Jadi Raja Maling yang Licin