SuaraSurakarta.id - Ratusan warga bantaran rel kereta api yang berada di wilayah Joglo dan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Solo meminta meminta kejelasan mengenai proyek rel layang Joglo.
Mega proyek itu jadi prioritas pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di bawag kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Warga meminta nantinya ada ganti rugi. Seandainya direlokasi, warga minta tetap bisa bersama-sama lagi tidak terpencar-pencar.
"Kalau kecewa, pasti kecewa. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa kalau ini sudah keputusan pemerintah," ujar Ketua RT 01 RW 18 Nusukan, Suradi kepada SuaraSurakarta.id, Selasa (9/3/2021).
Pemkot diminta untuk memperhatikan nasib warga yang terdampak proyek. Karena warga sudah tinggal di sini (bantaran rel-red) cukup lama dan selama ini tidak ada masalah.
Rata-rata mereka sudah tinggal di sini lebih dari 10-20 tahun. Kasihan jika proyek dimulai dan warga diminta untuk pindah tapi belum ada tempatnya.
"Kalau bicara masalah hak, kami memang tidak punya hak. Tapi kalau masalah kemanusiaan, tentunya harus menjadi pertimbangan pemerintah," kata dia.
Di wilayah Kelurahan Nusakan ada ratusan kepala keluarga (KK) yang terkena dampak. Karena dalam satu rumah itu ada beberapa keluarga yang tinggal.
"Satu RT itu bisa 75 persen hilang. Kalau keinginan warga pemerintah mencarikan tempat biar bisa berkumpul lagi, banyak warga yang sambat ke saya," paparnya.
Baca Juga: Gibran Komentari Drama Asmara Kaesang Pangarep, Apa Katanya?
Meski tinggal di area yang tidak diperbolehkan, namun warga tetap rutin membayar pajak bumi bangunan (PBB) ke pemerintah.
Bahkan secara administrasi kependudukan juga terdaftar sebagai warga Solo bukan warga liar.
"Kalau memang tidak boleh, harusnya dari awal. Kami rutin membayar PBB dan diakui sebagai warga Nusukan, Solo," terang dia.
Hal senada juga disampaikan warga Kelurahan Joglo, Purwo Wiyota. Ia, meminta pemerintah memperhatikan warga yang terkena dampak proyek rel layang.
"Kalau bisa ada ganti rugi atau pemerintah bisa mencarikan tempat buat kami. Saya tinggal di sini sudah lebih dari 15 tahun," imbuh warga RT 02 RW 10 Kelurahan Joglo.
Warga setuju dan tidak masalah dengan proyek rel layang Joglo. Tapi kalau bisa warga diperhatikan dengan dicarikan tempat tinggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek