Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 08 Maret 2021 | 08:05 WIB
Suasana KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, JUmat (5/3/2021). [Suara.com/Muhlis]

SuaraSurakarta.id - Kudeta Partai Demokrat yang dilalui lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, akhir pekan lalu memunculkan berbagai fakta.

Ditengarai, aksi kudeta hingga KLB tak hanya dilakukan atas inisiasi kader partai berlambang mercy tersebut. Namun juga dari partai lain.

Fakta itu diungkapkan Ketua DPC Partai Demokrat Klaten, One Krisnata dalam jumpa pers di Hotel Grand Candi, Kota Semarang, Jumat lalu seperti dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com.

Dia mengaku sejumlah pengurus partainya sempat diajak bergabung dengan kubu penentang atau kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menghadiri KLB. Mereka ditawari uang saku serta biaya akomodasi selama di Deli Serdang.

Baca Juga: Kubu AHY dan Moeldoko Hari Ini ke Kemenkumham Buktikan Legalitas

“Wakil saya yang ditawari serta beberapa pengurus lain. Kalau saya, menariknya malah yang menawarkan kader dari partai lain,” ujar One.

Meski demikian, One tidak menyebutkan kader partai apa yang menawarinya untuk bergabung ke KLB. Ia sempat akan menyebutkan nama partai tersebut, tapi dicegah Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti, yang turut hadir dalam acara jumpa pers tersebut.

“Jangan disebutkan,” ujar Rinto dengan lirih kepada One.

One juga memastikan jika tidak ada anggotanya yang berangkat ke KLB di Deli Serdang. Ia menilai KLB itu tidak sah karena tidak memenuhi unsur atau syarat yang tertuang dalam AD/ART Partai Demokrat.

KLB Partai Demokrat yang berlangsung di Deli Serdang itu akhirnya menghasilkan keputusan Moeldoko sebagai ketua umum. Moeldoko saat ini merupakan Kepala Staf Kepresidenan.

Baca Juga: Bersama Para Ketua DPD Demokrat, AHY Sambangi Kemenkumham Besok

Load More