SuaraSurakarta.id - Gibran Rakabuming Raka menutup hari pertama sebagai Wali Kota Solo blusukan dengan tinjau simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Jumat (26/2/2021) siang sekitar pukul 14.10 WIB.
Simpang Joglo merupakan lokasi maga proyek pembangunan rel layang yang jadi salah satu prioritas pembangunan dan sudah diberi lampu hijau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dari pantauan SuaraSurakarta.id, di tengah kemacetan pasca kereta api melintas, Gibran bersama Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani dan Kepala DPUPR Kota Surakarta Endah Sitaresmi Suryandi melakukan diskusi kecil di bahu jalan sebelah barat Palang Joglo.
"Macet. Jadi pembangunan Elevated Rail adalah pilihan paling tepat," ungkap Gibran.
Gibran menuturkan, jika membangun Elevated Rail seharusnya tidak akan ada penggusuran. Namun hingga saat ini pihaknya masih melakukan kajian.
"Ini prioritas soalnya bisa dilihat keadaan saat ini kondisinya macet sekali. Minggu depan akan kami rapatkan lagi karena masalah ini harus kita selesaikan sendiri," jelas Gibran.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta Endah Sitaresmi Suryandi menuturkan jika pihaknya masih menunggu detail desain gambar Elevated Rail dari Kementrian Perhubungan.
"Sampai hari ini saya belum mendapat desain gambarnya. Saya juga sudah sampaikan pada Wali Kota untuk audiensi dengan Kementrian Perhubungan agar kami segera mendapatkan desain gambar tersebut," tutur Sita.
Sita menambahkan, terkait dengan penertiban rumah di pinggir jalan kereta api sampai saat ini pihaknya belum mengetahui rencana dari Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Dipanggil Pak atau Mas Wali Kota, Gibran Beri Jawaban Menggelitik
"Kita hanya meminta pihak Kementrian Perhubungan segera menginformasikan detail desainnya biar kita jelas pula dalam menyusun program pembangunan yang dibiayai oleh APBD atau Provinsi," papar Sita.
Senada dengan Gibran salah satu pedagang Soto di sebelah Barat Palang Joglo Winarso (60) mengatakan, Elevated Rail adalah solusi terbaik untuk mengurai kemacetan di tempat ini.
"Jika dibuat flyover, selain memakan tempat dan biaya kemacetan masih akan terjadi. Saya juga khawatir jika dibuat flyover akan membuat warung soto saya sepi," pungkas Winarso.
Kontributor: R Augustino
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
Terkini
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
5 MPV Bekas Harga Rp50 Jutaan, Pilihan "Mewah" Rasa Sultan untuk Keluarga Modern
-
Update Kasus Ponpes Wonogiri: 4 Santri Jadi Tersangka Penganiayaan Maut
-
Cerita Pilu Mahasiswi UNS Asal Tapanuli Terdampak Banjir Bandang, Kampungnya Hancur
-
Jokowi Tegaskan Siap Hadir Dipersidangan dan Tunjukan Ijazah Asli SD-S1