SuaraSurakarta.id - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso mengatakan saat ini personel TNI-Polri masih melakukan upaya pertolongan kepada para korban tertimbun longsor di lokasi tambang emas ilegal di Kabupaten Parigi Moutong.
“Terkait kejadian di Parigi tepatnya di Desa Baruga, Kabupaten Parigi Moutong, Polres dan Kodim telah melakukan upaya-upaya pertolongan,” kata Kapolda Sulteng Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso, disela-sela peresmian Kampung Tangguh COVID-19, Kamis (25/2/2021).
Kapolda mengatakan dalam peristiwa tersebut, dari data sementara yang diterimanya, korban meninggal dunia diketahui tiga orang serta beberapa orang korban luka-luka.
“Hingga saat ini kami masih melakukan pencocokan data berapa yang sebenarnya menjadi korban tertimbun,” katanya.
Baca Juga: Lokasi Tambang Emas di Parigi Moutong Longsor, Puluhan Warga Tertimbun
Kapolda mengatakan, di wilayah setempat sudah beberapa kali dilakukan penertiban, akan tetapi para penambang kembali lagi dengan alasan lahan sendiri dan tidak ada lapangan pekerjaan lain.
“Kami juga sudah melakukan upaya bersama Pemda, bupati sampai kepala desa dan melakukan edukasi sosialisasi dampaknya seperti contoh yang terjadi ini,” katanya.
Ia mengakui, kesulitan penertiban peti di wilayah setempat, berdampak pada ekonomi masyarakat yang tidak tertangani.
Kapolda menegaskan, dirinya bersama Danrem sepakat tidak ragu-ragu menindak tegas bila ada anggota yang terlibat peti setempat.
“Sekarang kita lakukan pertolongan dulu, lokalisir, police line dan sebagainya, baru dilakukan langkah-langkah penegak hukum, ini dampaknya banyak. Dari aspek keamanan, lingkungan, ekonomi, namun bukan berarti kita melakukan pembiaran,” katanya.
Baca Juga: Saksi Mata : Ratusan Orang Sedang Mendulang Emas, Longsor Tiga Kali
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 26 korban dalam peristiwa longsor yang terjadi di lokasi tambang tanpa izin di Desa Buranga, Kecamatan Ampubabo, Kabupaten Parigi Moutong.
Berita Terkait
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Pemerintah Diminta Selidiki Izin Tenaga Kerja Asing di Tambang Emas CPM
-
Longsor Maut Tambang Emas di Mali Tewaskan 42 Orang, Diduga Kelolaan Warga Tiongkok
-
Diminta Stop Penambangan Emas, BRMS Klaim Punya Izin
-
DPR Minta Pemerintah Telisik Dugaan Pencemaran Tambang Emas di Sulteng
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Bahlil Malam-malam Sowan Jokowi di Solo, Bahas Masa Depan Partai Golkar?
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
Buntut Kecelakaan Maut KA Batara Kresna di Sukoharjo, PT KAI Benahi Perlintasan Maut
-
Bom Waktu Mobil Esemka 'Meledak' di Solo: Jokowi dan Ma'ruf Amin Digugat Warga
-
Kontroversi Revisi KUHAP: Penyidik Berhak Ciduk Langsung, Begini Analisis Pakar Hukum UNS