SuaraSurakarta.id - Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa tinggal menunggu waktu untuk dilantik.
Mereka akan melanjutkan tonggak estafet kepemimpinan Kota Bengawan dari FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo yang memasuki purnatugas, Rabu (16/2/2021).
Setumpuk pekerjaan rumah (PR) sudah menunggu pasangan yang diusung PDI Perjuangan tersebut. Salah satunya konflik Keraton Kasunanan Surakarta yang tak kunjung berakhir.
Bahkan terbaru, adik Raja Keraton Surakarta yakni GKR Wandansari atau Gusti Moeng serta putri raja KKR Timoer Rumbai dikunci oleh seseorang tak dikenal hingga tiga hari dua malam.
Baca Juga: Presiden Jokowi : Sekali Lagi, Iklim Usaha Iklim Investasi Sangat Penting
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Kepala Pusat Study Demokrasi dan Ketahanan Nasional LPPM UNS, Sunny Ummul Firdaus menyebut Gibran-Teguh diharapkan turut andil memediasi penyelesaian konflik internal Keraton Surakarta yang berlarut-larut.
Menurutnyam Jangan sampai konflik Keraton tidak kunjung selesai dan mendegradasi citra positif Solo. Apalagi Solo mengukuhkan sebagai Kota Budaya.
"Bagaimana Wali Kota Solo menjadi mediator agar konflik (keraton) cepat selesai,” ujar , Senin (15/2/2021).
Jauh sebelum Gibran, sang ayah yakni Joko Widodo saat masih menjadi Wali Kota Solo pernah mengalami berbagai perjalanan konflik Keraton Surakarta.
Konflik berawal dari perebutan tahta setelah PB XII mangkat pada 12 Juni 2004. Raja yang tak memiliki permaisuri dan tidak menunjuk putra mahkota membuat keturunan PB XII saling klaim sebagai pewaris tahta.
Baca Juga: Soal UU ITE, Jokowi Minta Polri Selektif Terima Laporan
Dua kubu saling mendeklarasikan diri sebagai raja Keraton Surakarta. Mereka adalah Hangabehi yang kala itu didukung kerabat Keraton lainnya dan Tedjowulan. Hangabehi yang merupakan putra tertua dari selir ketiga PB XII mendeklarasikan diri sebagai PB XIII pada 31 Agutsus 2004.
Sedangkan Tedjowulan, yang juga putra PB XII namun dari selir yang berbeda, mendeklarasikan diri sebagai PB XIII pada 9 November 2004. Saat itu Tedjowulan masih aktif sebagai anggota TNI berpangkat Letkol (Inf).
Pada 2012, Jokowi dan anggota DPR Mooryati Sudibyo, mendamaikan dua kubu anak raja di Jakarta. Hasilnya, Hangabehi dan Tedjowulan sepakat berdamai dan menandatangani akta rekonsiliasi.
Hangabehi yang merupakan putra tertua PB XII tetap menjadi raja, sedangkan Tedjowulan menjadi mahapatih dengan gelar KGPH (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo) Panembahan Agung.
Meski sudah ada rekonsiliasi, kisruh Keraton Solo belum berakhir. Sejumlah keturunan PB XII menolak rekonsiliasi dan mendirikan Lembaga Dewan Adat Keraton. Lembaga itu memberhentikan sang raja.
Berita Terkait
-
Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Gibran Diganti, Begini Respons Golkar
-
Selain Ijazah, Risman Sianipar Soroti Skripsi Jokowi yang Ternyata Berbeda dengan Teman Seangkatan
-
Amien Rais Desak Jokowi Segera Seret Pihak yang Ragu Ijazahnya ke Pengadilan: Biar Top Markotop!
-
Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
-
Terpaut Satu Tahun, Ijazah UGM Guru Besar Unnes Prof Saratri Disebut Berbeda dengan Punya Jokowi
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita