SuaraSurakarta.id - Ketua Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi mengatakan Indonesia penuh kemajemukan, dimana banyak umat Islam keturunan Tionghoa yang tetap merayakan Imlek dengan penuh persaudaraan dan silaturahim.
"Hal itu sudah menjadi bagian dari kebudayaan. PDIP memberikan ruang sebesar-besarnya kepada kepada umat Tionghoa merayakan Imlek," kata Zuhairi dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2/2021).
Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi, mengucapkan selamat Imlek kepada para umat beragama Konghucu.
PDI Perjuangan juga turut menyemarakkan perayaan Imlek bertajuk Imlekan Bareng Banteng yang diselenggarakan pada Jumat ini.
"Setelah gelar Harlah Ke-95 NU, PDI Perjuangan menggelar perayaan Imlek dengan nama Imlekan Banteng. Ini sekali lagi membuktikan PDI Perjuangan adalah partai politik yang mampu membumikan Pancasila dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," tutur Gus Mis.
Cendekiawan Nahdlatul Ulama itu menilai warga Tionghoa turut berperan terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan, dalam kacamata sejarah masuknya Islam ke Indonesia, peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar.
"Setidaknya hal itu tercatat sejak abad ke-14, sehingga mampu mengekspresikan wajah Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan nusantara. Beberapa Sunan dalam Wali Sanga dikenal sebagai sosok keturunan Tionghoa, yang membuktikan betapa jasa mereka dikenang dalam sejarah, sehingga memunculkan sebuah tesis bahwa sejarah masuknya Islam ke nusantara dari China," ucap dia.
Bahkan, Bung Karno sebagai Bapak Proklamator juga merayakan Imlek.
"Pada masa Orde Baru perayaan Imlek dilarang, hingga akhirnya Gus Dur menghidupkan kembali perayaan Imlek. Ibu Megawati saat menjadi Presiden RI secara resmi menjadikan hari perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," kata Gus Mis.
Oleh karena itu, momen Imlekan Bareng Banteng sebagai bentuk kesadaran historis seluruh komponen bangsa.
"Bahwa semua warga negara perlu merawat keindonesiaan secara sungguh-sungguh, sehingga Pancasila semakin kokoh di bumi pertiwi ini," ujar Gus Mis.
Baca Juga: Dear ASN Kota Serang yang Keluar Kota Libur Imlek, Sanksi Sudah Menunggu
Berita Terkait
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
-
Meriahkan Penutupan Imlek 2025 Bersama Nasabah di Jakarta, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
-
Tak Hanya Komitmen Jaga Keberagaman Umat, Untar Ingin Berikan Kontribusi dan Melangkah Maju di Dunia Pendidikan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan