SuaraSurakarta.id - Belum juga selesai dibangun, flyover Purwosari Solo sudah menjadi sasaran aksi vandalisme oleh okum yang tidak bertanggung jawab.
Vandalisme itu terlihat di sisi barat atau dari arah Jalan Achmad Yani. Berdasarkan pantauan Solopos.com--jaringan Suara.com, coretan vandalisme itu berada di sisi barat flyover atau frontage sebelah utara.
Ada tiga coretan pada badan flyover berdekatan dengan motif kawung. Padahal, proyek itu belum juga kelar sepenuhnya dan belum diresmikan penggunaannya.
Manajer Pelaksana Proyek Flyover Purwosari, M Rivai Miraj, kepada Solopos.com, Jumat, menyampaikan vandalisme itu diketahui sekitar dua hingga tiga pekan lalu.
Terkait aksi vandalisme itu, pelaksana proyek pembangunan flyover Purwosari telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengungkap pelaku.
"Kemungkinan aksi itu dilakukan malam hari sehingga luput dari pantauan petugas. Sudah saya sampaikan ke kepolisian peristiwa ini. Kami juga mencari pelaku untuk dimintai pertanggungjawaban," tegas Rivai.
Tak hanya ke pihak kepolisian, dirinya juga telah berkoordinasi dengan pegiat seni mural Kota Solo. Dari koordinasi itu mengerucut ke arah pelaku. Namun, hingga saat ini petugas belum bisa menindaklanjuti ke penangkapan terduga pelaku itu.
Ia menambahkan petugas akan menangani sementara aksi vandalisme itu dengan membersihkan coretan pada dinding menjelang peresmian flyover tersebut, pertengahan Februari mendatang.
Sementara itu, Sekretaris Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, menyebut petugas berupaya secara preventif dengan sistem patroli seperti pada kawasan Manahan. Sesuai aturan, vandalisme telah diatur dalam Peraturan Daerah.
Baca Juga: Gibran Wajib Contoh Rudy, Sosok Nyata yang Bisa Lepas dari Bayangan Jokowi
Menurutnya, vandalisme di flyover Purwosari Solo tergolong baru sehingga belum ada penanganan khusus. Namun, setelah ada kejadian itu akan ada perhatian khusus pada kawasan tersebut.
Didik menyebut beberapa waktu lalu petugas menangkap pelaku vandalisme. Untuk memberi efek jera, pelaku diminta membersihkan kembali coretan vandalisme mereka.
"Kami mengawasi setiap aset milik pemerintah. Sejauh ini sanksi masih sebatas memberi efek jera, belum sampai ke ranah hukum,” papar Didik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang