SuaraSurakarta.id - Penyu sisik dan hijau di perairan Bangka Belitung terancam punah karena maraknya pencurian telur penyu untuk diperjualbelikan di pasar.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam terkait maraknya penjualan telur penyu di pasar.
Penyu sisik dan hijau merupakan spesies laut khas Bangka Belitung yang kini dilindungi pemerintah karena sudah terancam punah.
"Spesies penyu di Bangka Belitung ini langka jadi harus dilindungi. Makanya, penyu dan telurnya dilarang untuk diperjualbelikan," ujarnya.
Baca Juga: Viral Ikan-Ikan Terdampar di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Ini Jawaban BMKG
Dalam melestarikan keberadaan penyu terancam punah ini, pemerintah setempat akan lebih mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak lagi memburu dan mengambil telur-telur penyu.
Selain itu, mereka bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota akan lebih mengoptimalkan kawasan penangkaran penyu terancam punah.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak lagi mengambil dan menjual telur penyu karena ini dilarang oleh pemerintah," katanya.
Teknisi Penangkaran Penyu Desa Guntung Dika mengatakan bahwa kunjungan gubernur kali ini untuk melihat sejumlah fasilitas penangkaran, antara lain sarang telur, kolam penangkaran, dan tempat pemeliharaan penyu.
"Setelah telur penyu menetas, dibesarkan hingga menjadi tukik berusia 3 bulan, kemudian petugas akan melepas tukik ke laut, hal ini dilakukan sesuai dengan aturan World Wide Fund for Nature dan ini demi menjaga kelestarian penyu yang terancam punah di perairan ini," katanya. [Antara]
Baca Juga: Heboh! Ribuan Ikan Tanjan Menepi di Pantai Teluk Penyu, Fenomena Apa?
Berita Terkait
-
THR Belum Cair? Disnaker Bangka Belitung Buka Posko Pengaduan, Ini Lokasinya!
-
Pantai Pasir Padi, Persona Pantai Menghadap Laut Natuna di Pangkal Pinang
-
Rektor Unmuh Sebut 15 Persen Mahasiswa Babel Kesulitan Bayar Kuliah, Pertanda Ekonomi Makin Sulit?
-
Bacakan Pleidoi, Harvey Moeis Bawa-bawa Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Tak Hanya Rugikan Negara Rp 300 Triliun, Hakim Sebut Kasus Timah Bikin Rusak Ekosistem Lingkungan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Bahlil Malam-malam Sowan Jokowi di Solo, Bahas Masa Depan Partai Golkar?
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
Buntut Kecelakaan Maut KA Batara Kresna di Sukoharjo, PT KAI Benahi Perlintasan Maut
-
Bom Waktu Mobil Esemka 'Meledak' di Solo: Jokowi dan Ma'ruf Amin Digugat Warga
-
Kontroversi Revisi KUHAP: Penyidik Berhak Ciduk Langsung, Begini Analisis Pakar Hukum UNS