SuaraSurakarta.id - Program vaksinasi Covid-19 secara nasional telah dimulai pada Rabu, (13/1/2021) lalu. Pejabat pemerintah hingga tenaga kesehatan (nakes) jadi kelompok pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Sinovac tersebut.
Nantinya, giliran masyarakat luas yang secara berjenjang mendapatkan vaskin itu. Meski demikian, tak sedikit yang menolak karena berbagai hal, termasuk alasan klasik: takut jarum suntik!.
Sebuah kewajaran setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing, salah satunya adalah jarum suntik. Tapi, pernahkah kalian dengar mengenai trypanophobia alias takut jarum suntik?
Seperti dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, trypanophobia adalah ketakutan ekstrem terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik. Istilah ini terkadang juga disebut aichmophobia, belonephobia, atau enetophobia.
Baca Juga: Usai Divaksin Covid-19 Sinovac, 8 Nakes di Jateng Alami KIPI
Namun, istilah tersebut umumnya menunjukkan rasa takut pada peniti, jarum, atau benda tajam. Sementara itu, trypanophobia juga mencakup aspek medis dari rasa takut.
Trypanophobia secara resmi diakui dalam American Psychiatric Association Diagnostics and Statistics Manual of Mental Health Disorders, pada tahun 1994 sebagai fobia spesifik jenis cedera injeksi darah.
Banyak orang tentunya punya banyak kekhawatiran saat bersentuhan dengan jarum. Namun, fobia jarum membuat ketakutannya tak bisa diatasi, mengganggu, dan orang yang merasakannya tidak bisa melakukan apa-apa terhadap ketakutan ini.
Pada beberapa kasus, fobia ini muncul karena pengalaman buruk di masa kecil. Misalnya, saat mereka sakit parah atau mendapat suntikan yang sangat menyakitkan bahkan sampai pingsan.
Beberapa psikolog percaya bahwa rasa takut disuntik mungkin berawal dari pikiran bahwa luka tusukan pasti berbahaya bahkan sampai mematikan.
Baca Juga: Videografis: Beberapa Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Dapat Muncul
Bicara tentang gejalanya, sebelum perawatan medis pada penderita trypanophobia biasanya akan muncul sejumlah gejala, seperti pusing, cemas, keringat dingin, gelisah, bahkan pingsan.
Gejala ini akan memicu penurunan tekanan darah dan detak jantung yang meningkat menjelang prosedur medis dilakukan. Namun, perlahan rasa takutnya akan mereda saat pengidap sudah melalui proses pengobatan yang melibatkan jarum.
Bahaya atau tidak?
Rasa takut terhadap jarum tidak hanya dialami terhadap anak kecil, tetapi juga orang dewasa. Sayangnya, tak sedikit orang yang menganggap sepele, bahkan menjadikannya bahan lelucon karena dianggap mirip dengan anak kecil yang takut jarum.
Padahal, Ketakutan terhadap jarum dan suntikan dapat membuat penderita trypanophobia enggan datang ke pelayanan kesehatan. Walaupun, dalam keadaan sakit, mereka akan menolak untuk bertemu dokter meski membutuhkan pengobatan.
Bahkan, dalam beberapa kasus , penderita trypanophobia menolak untuk melakukan cek kesehatan rutin.
Cara Mengatasinya
Lalu, bagaimana cara mengatasi trypanophobia? Apalagi saat ini pemerintah mewajibkan vaksinasi untuk mengatasi wabah Covid-19. Berikut ulasannya, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber
1.Katakan pada Dokter
Hal pertama yang kalian harus lakukan jika punya fobia jarum suntik adalah katakan kondisi sebenarnya pada dokter Dengan begitu, tim medis akan memberikan langkah perawatan dengan cara yang paling tepat dan hati-hati, sehingga gejala tidak terus muncul saat perawatan dilakukan.
2.Lakukan Applied Tension
Langkah untuk mengatasi trypanophobia selanjutnya adalah mencoba untuk melakukan applied tension. Caranya dengan mencari tempat yang nyaman untuk duduk, kemudian lemaskan otot-otot di tangan, leher, dan kaki selama 10-15 detik.
Kemudian, perbaiki posisi duduk menjadi lebih tegak selama 20 detik dan ulangi gerakan yang sama untuk melemaskan otot- otot. Lakukan itu secara berulang agar kalian merasa lebih baik.
Jika ingin mendapatkan hasil maksimal. lakukan cara tersebut sebanyak tiga kali dalam sehari selama satu minggu sebelum perawatan medis dilakukan.
3.Latihan Pernapasan
Selain melakukan teknik applied tension, lakukan juga latihan pernapasan untuk mengatasi rasa takut jarum suntik. Caranya dengan duduk dengan nyaman, dengan posisi punggung tegak, tapi tidak kaku.
Kemudian letakkan satu tangan di depan perut, dan ambil nafas panjang dari hidung. Keluarkan nafas secara perlahan lewat mulut. Lakukan latihan ini sebanyak lima kali hingga kalian merasa nyaman.
4.Hadapi Ketakutan
Setelah semua cara di atas, kalian harus menghadapi rasa takut tersebut. Tanamkan dalam pikiran kalian bahwa jarum yang menusuk rasanya tidak sesakit yang dipikirkan, atau setara dengan gigitan semut atau cubitan tangan.
Memang tidak mudah melakukan ini, tapi jika dilakukan secara konsisten, rasa takut dapat dikendalikan dengan baik.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran