Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 15 Januari 2021 | 17:14 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan inspeksi dadakan atau sidak di kawasan pertokoan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). (Suara.com/M. Yasir)

"Saya meyakini Insya Alloh semua pihak yang berkepentingan dalam hal seleksi calon Kapolri bisa berpikir jernih untuk mendukung Komjen Listyo Sigit menjadi Kapolri," ujarnya.

Diketahui Presiden Jokowi mengajukan calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit kepada DPRRI guna dimintakan persetujuan wakil rakyat tersebut. Saat ini DPRRI sedang agendakan jadwal rapat pembahasan atas calon tunggal Kapolri tersebut.

Sebelum jadi calon tunggal Kapolri, 'taring' Listyo Sigit memang semakin tajam saat menjabat Kabareskrim menggantikan Idham Azis.

Awal menjabat, Sigit langsung tancap gas dengan mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Pada 27 Desember 2019 atau 12 hari setelah dilantik sebagai Kabareskrim, Sigit mengumumkan secara langsung penangkapan dua terduga pelaku kasus tersebut. Mereka adalah, RM dan RB, keduanya merupakan oknum anggota kepolisian.

Baca Juga: Diisukan Jadi Calon Kuat Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit: Hoaks

Tak berhenti sampai disitu, Bareskrim juga membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu dan mewujudkan komitmen dalam melakukan pembenahan internal.

Hal itu tercermin dalam penangkapan buronan terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020. Bahkan, dalam hal ini, Komjen Listyo memimpin langsung tim ke Malaysia guna menangkap Djoko Tjandra.

Sigit menyebut penangkapan Djoko Tjandra berawal dari perintah Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membentuk tim untuk membawa buronan Djoko Tjandra kembali ke Indonesia.

Load More